class="wp-singular post-template-default single single-post postid-60320 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
19 Unit Sepeda Motor Balap Liar Terjaring Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 11 Orang Gampong Jawa Peringati Tsunami dengan Zikir BPJAMSOSTEK Gandeng Askab PSSI Bireuen Lindungi Atlet dan Pelatih Pra PORA Golkar Minta Anggaran Komunikasi Publik Tak Dipangkas, Dukung Nasib Wartawan dan Perusahaan Pers

DAERAH · 29 Dec 2021 16:48 WIB ·

Mengenalkan Budaya Literasi Anak Pedalaman, Ini Perjuangan Dewan Aceh Tamiang Mengarungi Sungai


 Mengenalkan Budaya Literasi Anak Pedalaman, Ini Perjuangan Dewan Aceh Tamiang Mengarungi Sungai Perbesar

HARIANRAKYATACEH.COM – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang memanfaatkan hari libur blusukan ke kampung pedalaman di wilayah hulu Aceh Tamiang. Agenda turun ke lapangan kali ini penuh persiapan, dari perbekalan hingga pelindung diri.

Dengan sepatu sport dan topi rimba mereka rela mengarungi aliran sungai Aceh Tamiang naik alat transportasi penyeberangan getek pada Minggu (26/12) pagi.
Para anggota dewan itu terdiri dari Jayanti Sari (Komisi I), Tri Astuti (Komisi IV) dan Erawati S (Komisi III). Ketiga dewan lintas Komisi ini tampak membawa perbekalan logistik. Tujuan mereka ingin mendistribusikan buku bacaan ke Kampung Pematang Durian, Kecamatan Bandar Pusaka.

Untuk mencapai Pematang Durian butuh waktu satu setengah jam perjalanan darat/mobil dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Tamiang, Karang Baru. Namun itu belum termasuk antre menunggu angkutan getek. Bila kondisi sungai banjir warga maupun pendatang praktis tidak bisa nyeberang karena getek tidak berani beroperasi. Namun di kampung terisolir itu saat ini tengah dibangun jembatan permanen yang diproyeksikan rampung tahun ini.
“Kami kemari melakukan kegiatan amal untuk anak-anak di ujung Aceh Tamiang.

Tujuannya tak lain untuk mengenalkan minat baca terhadap anak usia dini yang tidak tersentuh oleh fasilitas pendidikan pemerintah,” kata Jayanti Sari, minggu itu.
Anggota Komisi I yang membidangi mutu dan kualitas pendidikan ini ternyata tidak sendirian. Jayanti Sari turut menggaet komunitas mahasiswa yang lebih dulu konsen dengan masalah literasi.

“Kita masuknya melalui komunitas mahasiswa Aceh Tamiang yang kuliah di IAIN dan Unsam Langsa. Jadi selain memberi bantuan buku juga mengedukasi budaya literasi dan kesehatan,” ujarnya pula.

Jayanti Sari menuturkan, pada dasarnya anak-anak yang berada di ujung daerah sebetulnya mereka membutuhkan akses seperti dunia baca. Kampung Pematang Durian dipilih karena misinya lebih untuk meningkatkan budaya literasi anak.

Pasalnya, Jayanti Sari mengkaitkan minat literasi di Indonesia sangat rendah bahkan masuk dalam urutan 60 tingkat dunia, atau perbandingannya satu banding 10 ribu.

“Artinya dari 1.000 orang hanya satu orang yang tuntas membaca buku. Jadi intinya kegiatan ini meningkatkan minat membaca anak-anak usia dini berawal dari ujung yang sulit memiliki akses,” terang politisi PKS tersebut.

Sedikitnya ada puluhan judul buku bacaan telah didistribusikan. Biaya untuk beli buku berasal dari donasi anggota DPRK Aceh Tamiang, Komunitas Ruang Baca hasil gagasan mahasiswa dan sumbangan dari Perpustakaan Pemkab Aceh Tamiang.

Namun diakui karena kegiatan awal otomatis buku yang disumbangkan dewan mungkin belum terlalu banyak. Terpenting bagi Jayanti ada dorongan untuk mengajak yang lain juga ikut peduli karena budaya literasi baca di Aceh Tamiang dinilai rendah tingkat mengkhawatirkan.

“Kemarin saya menerima hibah buku dari Perpustakaan Aceh Tamiang sebanyak 82 buku. Ada juga donatur dari kalangan anggota dewan lintas Komisi. Judul bukunya beragam, ada buku agama, buku cerita yang sifatnya untuk menarik minat baca anak-anak,” ujarnya.

Donasi buku anggota dewan ini diserahkan kepada mahasiswa penggiat literasi dan disimpan di balai desa setempat untuk dimanfaatkan kapan saja. Jayanti menilai rendahnya tingkat budaya baca dikalangan anak-anak Aceh Tamiang akan didorong dengan cara salah satunya memberikan beragam genre buku bacaan.

“Ini saya rasa sangat penting menjadi makna membangun budaya baca di Aceh Tamiang,” tegasnya.

Masih menurut Jayanti Sari, sebenarnya ada tiga kampung pedalaman yang menjadi sasaran dewan dan komunitas ruang baca untuk mengedukasi minat baca anak. Tapi pilihan jatuh ke Pematang Durian.

“Karena berdasarkan data BPS hanya satu orang anak yang melanjutkan pendidikan kuliah S1 dari kampung tersebut, sehingga kami menilai tingkat melanjutkan pendidikannya rendah sekali,” ungkapnya.

Di sisi lain Jayanti Sari turut mengapresiasi misi yang dijalankan komunitas mahasiswa untuk mengenalkan minat baca dan menyadarkan mereka (anak) pentingnya pendidikan. Bahkan anak mahasiswa rela nginap tidur di tenda selama empat malam untuk membuat pagelaran literasi di Pematang Durian.

“Salutnya lagi meski ada uang dari donasi, tapi mereka tidak mau ambil. Untuk keperluan makan mereka patungan, kumpul lagi pakai uang sendiri. Jadi donasi yang didapat betul-betul untuk anak Kampung Pematang Durian,” pungkas Jayanti Sari.

Sementara itu anggota dewan lainnya, Tri Astuti dan Erawati S meski mereka tidak membidangi masalah pendidikan namun siap berpartisipasi mendonasikan dana untuk membeli buku.

“Kami melihat di sudut-sudut daerah ini masih banyak anak-anak yang tidak tersentuh literasi baca-tulis. Terlebih banyaknya media di zaman ini memperngaruhi minat kita membaca buku sebagai jendela dunia jadi sangat kurang,” tambah Tri Astuti. (ddh)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BPJAMSOSTEK Gandeng Askab PSSI Bireuen Lindungi Atlet dan Pelatih Pra PORA

11 May 2025 - 16:45 WIB

Perumdam Tirta Keumuneng Minta Maaf Kepada Pelanggan

10 May 2025 - 20:30 WIB

Sarasehan Penuh Makna di ISBI Aceh: Dirjen Dikti Tegaskan Peran Strategis Seni Budaya

10 May 2025 - 11:52 WIB

Masyarakat Peduli Sejarah Aceh akan Gelar Meuseuraya Akbar 2025 di Pidie

10 May 2025 - 00:03 WIB

Atasi Kebocoran, Perumdam Tirta Keumuneng Ambil Langkah Cepat

9 May 2025 - 18:55 WIB

Jajaran Satreskrim Polres Abdya Patroli Premanisme Berkedok Ormas

9 May 2025 - 16:16 WIB

Trending di DAERAH