HARIANRAKYATACEH.COM – Ratusan mahasiswa Langsa geruduk gedung DPRK dalam rangka menolak wacana presiden tiga periode, Senin, (11/4).
Aksi ratusan mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian Resor Langsa. Kumpulan organisasi kampus dan organisasi eksternal kampus mengepung gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Langsa.
Mareka meluapkan kekecewaannya terhadap pemerintah Jokowi dengan berorasi dan membakar ban di halaman gedung DPRK Langsa.
Di bawah terik matahari para mahasiswa tersebut beroperasi secara bergantian. Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihak kepolisian setempat bersiaga, maklum saja cuaca di Kota Langsa sangat terik.
Saat sampai di gedung DPRK Langsa, mahasiswa mulai membentang spanduk serta membakar ban bekas dan berorasi silih berganti dengan tuntutan, tolak kenaikan PPN, Tolak penundaan pemilu dan menolak presiden 3 periode, Tolak kenaikan BBM dan terakhir menuntaskan persoalan bahan pangan.
Ada tiga kelompok ini menamakan diri yang pertama, Gerakan HMI Komisariat seKawasan Cabang Langsa ini terdiri dari anak-anak yang berasal dari Komisariat FKIP, Ekonomi, Teknik, Hukum, Pertanian dari Unsam Langsa dan FTIK, Usuluddin dan Dakwah, Syariah, FEBI berasal dari Kampus IAIN Langsa
Sementara, kelompok kedua menamakannya Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKA) terdiri dari Gabungan Pema Unsam, Pema IAIN, BEM Akper Depkes, BEM STikes CND dan YDBU.
Untuk kelompok ketiga mereka menyamainya Perjuangan Rakyat (P.E.R.A.K) yang terdiri dari gabungan organisasi eksternal kampus yakni Aliansi Rakyat merdeka, Himperaga, SEMMI Kota Langsa, KAMMI Kota Langsa, PMII Langsa, HIMMAH Langsa, FOPKRA, Alaska dan Ikatan mahasiswa dan pelajar Serbajadi (IPMS) Kota Langsa.
Sebelum menuju gedung DPRK Langsa, mahasiswa berjalan kaki melintas jalan A Yani, tepat di persimpangan kantor mahasiswa berhenti sambil membakar ban bekas, mereka juga melakukan orasi silih berganti.
Dalam orasinya, Abdi Maulana menyampaikan bahwa hari ini masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah Jokowi, selain itu para mahasiswa merasa selama ini rakyat makin sulit dengan kenaikan harga BBM serta kelangkaan minyak goreng. (ris)