RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengaku jika kegiatan pelatihan kebencanaan yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tamiang sudah sesuai dan telah mendapat persetujuan dari pemilik pokir anggota DPRA, Asrizal H Asnawi.
Hal tersebut disampaikan Ilyas melalui keterangan tertulis, Kamis (20/10). Ilyas juga menyampaikan jika dirinya tidak mau berbantah-bantahan berita yang sudah dimuat beberapa online dan cetak.
“Ini semacam klarifikasi dari kepala BPBA agar tidak saling menyalahkan,” ujarnya.
Kata Ilyas sebelum kegiatan pada bulan Juni pihaknya ada didatangi dua utusan Asrizal dan meminta untuk pelaksanaan ini harus ada sebuah profil lembaga PMI atau lembaga lain yang memenuhi kriteria.
Namun setelah ditunggu juga sebut Abi Ilyas pihak utusan Asrizal tidak ada maka pihak BPBA mencari sendiri lembaga lain dan akhirnya diberikan kepada lembaga Karsh yang sudah ada sejak pasca tsunami dan sekaligus MoU serta penandatangan kontraknya.
Kemudian pada 7 September dilaksanakan survei untuk kegiatan di tiga kecamatan seruway, bendahara dan karang baru dan pada tanggal 29 September dimulai pelaksanaan tahap pertama dengan peserta 60 orang.
Bahkan untuk tahap II dan III tambah Abi juga sudah disampaikan ke pak Asrizal dan ia mengatakan agar dilanjutkan terus. Sedangkan pemateri dari BPBA, PRB, BPBD dan PMI Tamiang serta Karsh Aceh termasuk juga anggota DPRA Asrizal.
“Nah kita ada kasih pak Asrizal sebagai pemateri tetapi beliau katanya tidak bisa hadir,” jelas Abi Ilyas.
Sebagaimana disampaikan kemarin anggota DPRA Aceh, Asrizal kecewa dengan BPBA meminta dana pokirnya ‘dimatikan’ yang ditempatkan di BPBA tahun 2022.
“Saya minta kepala BPBA untuk dimatikan saja karena kegiatan yang dilakukan di Aceh Tamiang tanpa sepengetahuannya,” tegasnya kemarin.
Menurutnya kegiatan tersebut di proyeksikan untuk PMI Aceh dan alokasi anggaran senilai Rp 500 juta pada APBA 2022, diplot melalui Sateker Badan Penanggulan Bencana Aceh (BPBA). (imj)