class="wp-singular post-template-default single single-post postid-98002 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Dandim 0115 Simeulue: Tidak Ada Yang Namanya Calo Tes Seleksi Casis Bintara dan Tamtama TNI  Pemkab Aceh Utara Siap Sukseskan TMMD ke-124 Kodim 0103/Aceh Utara Kejaksaan Simeulue, Sosialisasi Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS Wujudkan Kamtibmas Aman di Lhokseumawe

UTAMA · 28 Aug 2023 17:35 WIB ·

Mengenal Apa Itu Tramadol


 ILUSTRASI OBAT KERAS ILEGAL (DOK. JAWAPOS.COM) Perbesar

ILUSTRASI OBAT KERAS ILEGAL (DOK. JAWAPOS.COM)

RAKYAT ACEH | JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, Tramadol menjadi salah satu jenis obat yang cukup sering terdengar. Namun perlu diketahui jika Tramadol bukan obat sembarangan, namun obat resep yang harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Ini karena tramadol adalah termasuk golongan narkotika.

Dokter Spesialis Neuro Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana, dr Ni Putu Sukarini M Biomed. Sp.N., menjelaskan dalam dunia medis, tramadol dikenal sebagai salah satu jenis obat pereda Nyeri yang digolongkan sebagai narkotika, bukan psikotropika.

Alasannya, karena tramadol masuk dalam golongan opioid yang biasa diresepkan dokter sebagai analgesik atau pereda rasa sakit.

“Obat ini bekerja dengan cara mengubah respons otak dalam merasakan sakit, sehingga terjadi efek pereda nyeri. Tubuh manusia menghasilkan opioid yang dikenal dengan endorfin. Maka, dapat dikatakan Tramadol mirip dengan zat di otak yang disebut endorfin,” jelasnya dikutip dari baliexpress (jaringan Rakyat Aceh)

Hormon endorfin ini cara kerjanya adalah dengan mengikat reseptor pada sistem saraf dan menghambat pelepasan protein yang terlibat dalam sinyal rasa sakit. Karena itu, tramadol biasanya diresepkan untuk pasien yang mengalami nyeri sedang hingga berat.

Salah satunya adalah pada pasien penderita kanker stadium lanjut, dikatakan dr. Rini harus diresepkan obat tramadol. Karena obat ini bisa membuat pasien tidak merasakan rasa nyeri, karena reseptor otaknya sudah dimanipulasi.

Lantas kenapa banyak orang bisa kecanduan tramadol ini? Untuk kasus kecanduan tramadol ini, dr. Rini menjelaskan jika tramadol ini diminum secara masif dan terus menerus dalam rentan waktu yang lama.

“Pertanyaannya adalah, darimana obat tramadol ini bisa didapat,karena untuk mendapatnya harus dengan resep dokter, tanpa resep dokter masyarakat tidak bisa mendapatkan obat ini,” tanyanya.

Kecanduan tramadol ini, dilanjutkan dr. Rini efeknya hampir sama dengan kecanduan narkotika pada umumnya. Mulai dari menggigil, kesakitan meriang hingga yang paling parah bisa memberikan efek dorongan melakukan bunuh diri bagi pasien yang sudah kecanduan.

Pengobatan untuk orang yang mengalami kecanduan tramadol, diakui dr. Rini bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari mengalihkan perhatian dari si pasien dengan beragam kegiatan seperti olahraga, makan coklat dan melakukan aktivitas yang ,enyenanfkan, sehingga rasa nyeri yang dirasakan tidak terasa lagi karena sudah ada pasokan hormon endorfin ketika melakukan aktivitas yang menyenangkan.

Namun jika sudah parah, pasien kecanduan harus melakukan terapi dengan meminum obat. Salah satunya adalah terapi metadon. “Terapi metadon ini biasanya dilakukan jika pasien Tramadol sudah kecanduan tingkat lanjut, hingga memiliki kecenderungan bunuh diri,” tambahnya. (jpg)

Artikel ini telah dibaca 347 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wakapolda Brigjen Ari Wahyu Widodo Jadi Pemateri pada Raker PLN UID Aceh

24 April 2025 - 17:57 WIB

Kapolda Aceh Terima Audiensi Plt Sekda Aceh: Bahas Sinergi Pemerintah dengan Kepolisian

24 April 2025 - 17:34 WIB

Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS

24 April 2025 - 16:49 WIB

PBB: Gaza alami krisis kemanusiaan terburuk akibat blokade 51 hari

23 April 2025 - 14:56 WIB

Bupati Aceh Jaya Bongkar Palang Pintu Masuk Pendopo

22 April 2025 - 17:40 WIB

Kepala DPMPTSP Aceh Pimpin Donor untuk Penuhi Kebutuhan Darah Aceh

21 April 2025 - 17:56 WIB

Trending di UTAMA