“Karena korban tak kunjung pulang sekitar pukul 16.00 Wib pihak keluarga sempat berupaya mencari korban ke kebun namun tidak menemukannya,” ujarnya.
Selanjutnya, Selasa (5/9) sekira pukul 08.00 Wib, saksi Musmulyono beserta dua rekannya Yuda Mawardi dan Arif Ramadhani berencana akan menyemprot sayuran kentang di kebunnya dan melihat sepmor korban yang terparkir di pinggir jalan kebun korban.
“Melihat sepmor korban, mereka langsung berteriak memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban dan setelah melihat-lihat di sekitar kebun saksi Yudha Mawardi melihat korban dalam posisi tergantung di pohon pete dan langsung memanggil Saksi Mus Mujiono,” jelasnya.
Selanjutnya, mereka langsung menghubungi pihak keluarga korban dan memberitahukan peristiwa tersebut kepada Kapolsek Bandar via handphone.
Saat tiba di TKP, Kapolsek Bandar dan personilnya sudah melihat korban diturunkan oleh pihak keluarga dan masyarakat.
Motif Korban yang meninggal dunia gantung diri di pohon pete diduga dipicu permasalahan keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya catatan yang ditinggalkan handphone miliknya merk Realmi C35 Warna Glowing Green.
“Setelah dilakukan penyelidikan maka diketahui penyebab korban melakukan bunuh diri karena adanya permasalahan keluarga. Hal diketahui dari catatan pribadi korban di handphone miliknya,” kata Kapolsek Bandar.
Disebutkannya, pesan tersebut ditujukan kepada orang tuanya pada Senin (4/9) kemarin sekira pukul 09.43 WIB hingga 10.27 WIB.
Adapun pesan yang dibuat bertuliskan, mak ini kan mau mamak biar gak ada yg nyusahin mamak lagii aku pergi yaaa makasih udah ngerawat aku sampek sekarang ini.
Aku gak pernah minta kok mak dilahirin sama mamak aku kan dititip sama Allah mak tapi kayak nya mamak gak pernah bahagia kalok masih ada aku di rumah jadi sekarang aku pulang yaa makk semoga nanti kita ketemu lagi di surge.
Ia juga menuliskan pesan untuk ayahnya dengan tulisan untuk babeh maaf ya beh anak mu gak bisa jadi apa apaa gak bisa banggain orang tua selalu nyusahin babeh maaf ya beh dan aku pergi yaaa makasih.
“Tak hanya itu korban juga menuliskan kata perpisah untuk yang ditujukan untuk teman-temanya. Untuk kawan-kawan Ku Makasih Ya Kalian Sering Ngehibur Akuu, Makasih Semuanya Aku Pergi jangan ada yang sedih yaa,” kata kapolsek membacakan tulisan korban
Terakhir, ia juga menuliskan kata permohonan maaf. Maafin aku yaa aku gak sekuat anak anak yang lain fisikku lemah mental ku lemah jadi lebih baik aku pulang duluan yaa aku gak sanggup lagi di dunia. (uri/rus).