Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

OPINI · 10 Feb 2024 20:33 WIB ·


 Perbesar

Ada Uang Ada Suara? Siapa Yang Salah

Oleh : Ervanda *)

PEMILU menjadi ajang rezeki bagi sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan caleg yang menurut mereka semuanya tidak amanah, aneh bukan?

Fenomena ini bukan rahasia umum bagi masyarakat kita sekarang yang semakin lama semakin tidak percaya terhadap hal itu.

Ada uang ada suara, berapa berani bayar saya coblos, kata-kata yang keluar dari masyarakat kita yang seharusnya itu tidak perlu diucapkan.

Apakah mereka tahu, saat diberikan uang suara mereka terbeli selama 5 tahun dengan harga, yaaa sangat memalukan 200-300 dan apakah mereka tahu setelah mendapatkan apa yang di minta mereka akan terabaikan selama 5 tahun juga, miris memang tapi itulah yang terjadi saat ini.

Siapa yang salah? Kalau kita coba menarik kesimpulan hal yang saat ini terjadi, apakah masyarakat kita sudah dalam keadaan sangat memprihatinkan atau memang sudah muak dengan janji janji caleg?

Mari coba kita tarik kesimpulannya pertama saat caleg memberikan uang, mereka telah membuang modal untuk itu dan saat mereka terpilih modal yang dikeluarkan akan ditarik kembali dan lalu selanjutnya untuk memenuhi kebutuhannya, nah disini masyarakat dapat apa? Masyarakat hanya dapat 200-300 selama 5 tahun.

Salah caleg? Atau salah masyarakat? Jawabannya hanya pada diri kita masing-masing, berkaca pada cermin lihatlah diri kita pantaskah kita dihargai seperti itu yang seharusnya kita bisa mendapatkan lebih dari itu, kembali kita coba melihat kebelakang kita sering dengar umpatan yang ditujukan ke seseorang, apa dia tidak amanah udah naik kita tidak diperhatikan lagi dan seterusnya dan seterusnya.

Kata ini sering kita dengar dan saat mencoba cari tahu apa yang terjadi dan menanyakan kepada orang tersebut.

“Apakah saat dulu pernah di kasih sesuatu sama orang tersebut? Jawabnya iya pernah. Jadi siapa yang salah kembali lagi jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

Lalu bagaimana caleg yang tidak memberikan uang apakah mereka juga amanah? Mari coba kita bahas, caleg yang tidak memberikan merupakan caleg yang tidak memperdulikan dirinya dulu, alias tidak berpikir untuk untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, intinya disini ia tidak mengeluarkan modal untuk itu, jelas sudah pasti masyarakat yang akan di utamakanya selama lima tahun, jadi coba berpikir akan itu.

Mungkin kita akan merasa senang dan bangga kalau caleg yang pernah berbuat pada masyarakat, saat dia menjabat dia tidak lupa akan masyarakat dan selalu memperhatikan masyarakat dari semua hal, kalau masyarakat menemukan sosok caleg seperti ini maka pertahankanlah.

Sekai lagi memilih dari hati bukan karena nafsu sesuatu yang ada embel embelnya, Pemilu damai, jangan golput berikan hakmu sebagai warga negara yang baik. (*)

*) Penulis adalah seniman dan pemerhati sosial di Kota Banda Aceh.

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Peran Medsos Sebagai Alat Kontrol Sosial dalam Pemerintahan Era Reformasi

20 January 2024 - 10:27 WIB

Mohd Riswan R: Dari Bencana Melahirkan Kearifan Lokal Smong

27 December 2023 - 15:17 WIB

Tsunami Aceh, Catatan Pahit Mengukir Kebangkitan dan Perubahan

26 December 2023 - 17:43 WIB

Alquran Efek, Pasca Perhetalan MTQ ke – 36 Simeulue

16 December 2023 - 20:58 WIB

Tangis dan Doa Pengungsi Rohingya Setelah Ditolak Mendarat di Aceh

17 November 2023 - 14:45 WIB

Komunikasi Dalam Kepemimpinan Antara Jembatan Keberhasilan Atau Jurang Kegagalan

18 October 2023 - 16:51 WIB

Trending di OPINI