class="post-template-default single single-post postid-110727 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Sayuti Siap Rangkul Paslon Walikota-Wakil Walikota Tidak Terpilih Anggaran Pidie Jaya 2025 Hilang Rp 45,8 miliar KIP Tetapkan Walikota-Wakil Walikota Lhokseumawe Terpilih Sayuti-Husaini Helikopter Terbakar di Bentong, Malaysia, 1 Petugas Lapangan Meninggal BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik

Uncategorized · 6 Mar 2024 14:36 WIB ·

Persiraja 0-0 Malut United, Wasit “Pembunuh” Persiraja


 PROTES: Pemain Persiraja melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit di laga Persiraja vs Malut United.
ARIFUL USMAN/RAKYAT ACEH Perbesar

PROTES: Pemain Persiraja melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit di laga Persiraja vs Malut United. ARIFUL USMAN/RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | LANGSA  – Persiraja Banda Aceh dipaksa bermain imbang 0-0 menghadapi Malut United dalam pertandingan di Stadion Langsa, Selasa (5/3) sore. Wasit Cahya Sugandi yang memimpin laga membuat sejumlah keputusan kontroversial.

Puncaknya pada menit ke 92, saat bek tengah Malut United, Jeong Homin menjatuhkan Al Muzanni dalam kotak penalti. Kaki bek Malut United tersebut jelas menghadang laju Al Muzanni.

Namun, wasit Cahya Sugandi yang memimpin laga tetap pada keputusannya tidak memberikan penalti kepada Persiraja. Kejadian yang sama, beberapa kali juga terjadi sepanjang 90 menit pertandingan. Pertandingan berakhir imbang 0-0.

Kekesalan dimiliki kapten Persiraja Andik Vermansah karena tidak mendapatkan penalti. Andik sampai menarik baju wasit Cahya. Sejumlah penonton masuk ke dalam lapangan.
Tidak terima dengan keputusan wasit, Andik dan sejumlah pemain Persiraja menangis. Protes dari Persiraja membuat pertandingan terhenti sampai lebih dari 10 menit. Pertandingan pun dihentikan dengan keputusan bersama. Skor akhir imbang 0-0.

Usai laga, dalam konferensi pers, pemain asing Persiraja, Islom Karimov menyebut Persiraja dibunuh oleh wasit.
“Kita bermain lebih baik hari ini, dan kita membuat banyak peluang untuk mencetak gol. Tapi kita tidak beruntung. Kita selalu dibunuh oleh wasit, kita main tandang, wasit membunuh kita. Kita main kandang, wasit juga membunuh kita,” ungkapnya.

“Kita bekerja keras, hampir sembilan bulan untuk sampai ke sini, semifinal. Masyarakat Aceh menunggu Persiraja ke Liga 1. Tapi hari ini wasit lagi-lagi membunuh kita,” kata Islom kecewa.

Sementara pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli menyebut pemainnya sudah bekerja keras. Dia juga ikut menyesali keputusan wasit di laga ini.

“Pertandingan berjalan sangat baik dengan intensitas tinggi. Sayangnya kepemimpinan wasit membuat pertandingan ini tidak selesai sebagaimana mestinya. Karena ketidaktegasan wasit,” ujarnya.

Hasil imbang ini membuat peluang kedua tim promosi ke Liga 1 2024/2025 seimbang. Pasalnya masih ada leg kedua yang akan digelar di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (9/3), dengan Malut United sebagai tuan rumah. (rif)

 

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik

5 February 2025 - 15:25 WIB

Israel Serang Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata

18 January 2025 - 07:11 WIB

BP3MI Aceh Pulangkan Korban TPPO di Malaysia

7 January 2025 - 14:49 WIB

Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

31 December 2024 - 12:02 WIB

Pesawat Azerbaijan hilang kendali sebelum jatuh, Tersambar Rudal ??? 

27 December 2024 - 17:26 WIB

Kaleidoskop Politik 2024: Kematangan Demokrasi Indonesia Teruji

27 December 2024 - 17:10 WIB

Trending di Uncategorized