Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

KHAZANAH · 5 Apr 2024 14:46 WIB ·

Khutbah Jumat: Memanfaatkan Akhir Ramadhan dengan Baik


 Mesjid Raya Baiturrahman/Ariful Perbesar

Mesjid Raya Baiturrahman/Ariful

Khutbah Jumat ini mengingatkan kaum muslimin untuk memanfaatkan hari yang tersisa di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai Ramadhan telah lewat, namun ampunan Allah serta rahmat-Nya tidak tergapai.

Khutbah I

اَلحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan ini, khatib mengajak jamaah dan juga diri khatib pribadi untuk senantiasa menjaga serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Takwa sebagaimana yang banyak dijelaskan oleh para ulama, yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan yang ditetapkan oleh-Nya.

 

Semoga dengan ketakwaan yang diupayakan di dalam kehidupan yang kita jalani, akan membawa kita kepada kemudahan dan jalan keluar bagi setiap problematika kehidupan serta memberikan kita syafaat dan menjadi penolong di hari perhitungan kelak. Amiin.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Khatib berharap agar pribadi kita semua dapat memanfaatkan 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, dengan penuh ketekunan dalam beribadah kepada Allah serta memperbanyak amalan yang dapat menjadikan kita sebagai hamba yang diampuni oleh-Nya berkat hadirnya bulan Ramadhan.

 

Banyak sekali amalan yang dapat dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan khatib mengimbau agar waktu berharga ini jangan terlewat begitu saja. Di antara amalan-amalan utama yang dapat dikerjakan adalah memperbanyak i’tikaf di masjid pada malam hari. Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra:

 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya, “Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan [dan kebiasaan ini berlanjut hingga] beliau wafat. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat.” (HR. Bukhari).

 

Kebiasaan Rasulullah saw yang demikian juga merupakan bentuk upaya dan usaha beliau dalam menghidupkan hari-hari terakhir di malam bulan Ramadhan. Tingkat upaya dalam menghidupkan malam ala Rasulullah saw kian menuju akhir Ramadhan kian tinggi semangatnya dalam beribadah. Disebutkan dalam sebuah hadits:

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.

 

Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

 

Al-Munawi dalam Faydhul Qadir menjelaskan perihal upaya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sepuluh hari terakhir bukan sekadar bangun malam saja, akan tetapi mengisinya dengan ibadah yang lebih giat daripada malam-malam lainnya (Al-Munawi, Faydhul Qadir, [Mesir: al-Maktabah at-Tijjariyyah, 1356], jilid V, hal. 203).

 

Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya beribadah sendirian, akan tetapi beliau mengajak keluarganya untuk menghidupan malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Keterangan ini sebagaimana disampaikan oleh Zainab binti Salamah, istri Rasulullah:

 

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَقِيَ مِنْ رَمَضَانَ عَشْرَةُ أَيَّامٍ يَدَعُ أَحَدًا مِنْ أَهْلِهِ يُطِيقُ الْقِيَامَ إِلَّا أَقَامَهُ

 

Artinya, “Nabi Muhammad saw, ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan tiba, beliau tidak pernah membiarkan anggota keluarganya yang mampu untuk melakukan salat malam (qiyamul lail) untuk meninggalkannya. Beliau selalu mengajak mereka untuk bangun dan shalat.” (Riwayat yang disampaikan oleh Zainab binti Salamah, dikutip oleh Ibnu hajar al-‘Asqallani dalam Fathul Bari) (Ibnu Hajar al-‘Asqallani, Fathul Bari, [Beirut: Darul Ma’rifah, 1379], jilid IV, hal. 269).

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Selain menghidupkan malam-malam hari di sisa bulan suci Ramadhan, kita juga dapat melengkapi ibadah-ibadah individual kita seperti shalat, puasa dan i’tikaf dengan ibadah-ibadah sosial. Bulan Ramadhan menjadi momen penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang-orang di sekitar kita semua.

 

Berbuat baik di bulan Ramadhan dapat diimplementasikan salah satunya dengan berbagi dan bersedekah, khususnya kepada mereka yang membutuhkan. Tentunya sedekah-sedekah di sini bukanlah zakat, sebab zakat sudah menjadi kewajiban bagi yang mampu melakukannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ

 

Artinya, “Diriwayatkan dari Anas, ada yang bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan’.” (HR At-Tirmidzi).

 

Berangkat dari hadits tersebut, sebagian ulama menyimpulkan bahwa sedekah merupakan amalan utama di bulan Ramadhan, bahkan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan amalan mulia ini disunnahkan untuk dikerjakan.

 

وَيُسَنُّ الإِكْثَارُ مِنَ الصَّدَقَةِ فِي رَمَضَانَ لَا سِيَّمَا فِي عَشْرِهِ الْأَوَاخِرِ

 

Artinya, “Disunnahkan untuk memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih pada 10 hari terakhir.” (Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Fikr, t.t.], jilid I, halaman 183).

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah

Penjelasan yang telah disampaikan oleh khatib kiranya dapat memotivasi kita semua untuk memaksimalkan hari-hari terakhir pada bulan Ramadhan agar kita semua mendapatkan keutamaannya. Jangan sampai satu hari pun terlewat, sedangkan kita belum beramal sama sekali. ‘Abdullah bin Mas’ud pernah berkata:

 

مَا نَدِمْتُ عَلَى شَيْءٍ نَدَمِي عَلَى يَوْمٍ غَرَبَتْ شَمْسُهُ، نَقَصَ فِيهِ أَجَلِي، وَلَمْ يَزِدْ فِيهِ عَمَلِي

 

Artinya, “Aku tidak menyesali sesuatu pun selain hari di mana matahari terbenam, di mana umurku berkurang sedangkan amalku tidak bertambah.” (Yusuf ‘Abdul Hamid al-Mursyidi, al-Mawsu’ah fi Tsawabil ‘Amalish Shalih, [Kairo: Dar el-Kalema, 2011], jilid I, hal. 15).

 

Demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan pada siang hari Jumat yang penuh berkah ini. Semoga kita semua dapat memanfaatkan hari yang tersisa di bulan suci Ramadhan dengan sangat baik, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan malam lailatul qadar.

 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

 

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ  ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Darussunnah Jakarta.

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Akhiri Jomblo di Bulan Syawal, Sesuai Petunjuk Rasulullah Saw

20 April 2024 - 10:37 WIB

Perayaan 819 Tahun Kota Banda Aceh: Menyemai Humanitas dan Kebangkitan Islami

19 April 2024 - 20:17 WIB

Suka Memaafkan dan Menahan Amarah Adalah Karakter Utama Orang Bertakwa

8 April 2024 - 08:19 WIB

Belajar Puasa dari Hewan dan Tumbuhan

3 April 2024 - 14:00 WIB

10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa

2 April 2024 - 14:40 WIB

Lebaran Aman, Minimalisir Cuaca Ekstrem Hingga Jaga Harga Pangan

1 April 2024 - 17:28 WIB

Trending di KHAZANAH