RAKYAT ACEH | ACEH UTARA- Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, S.E., M.Si bersama Forkopimda Aceh serta Forkopimda Aceh Utara meninjau proyek pembangunan Bendungan Krueng Keureuto di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, pada Selasa 30 April 2024.
Kehadiran Pj Gubernur Aceh bersama rombongan itu, disambut oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan bersama pihak pelaksana proyek Bendungan Krueng Keureuto. Peninjauan itu untuk mengetahui secara detil
progres pembangunan Bendungan Krueng Keureuto yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada September 2024.
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, S.E., M.Si menyebutkan, sesuai apa yang telah disampaikan oleh pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I, bahwa progres pembangunan Bendungan Krueng Keureuto sudah selesai sekitar 91.8 persen. Namun, kini tinggal tahapan finishing saja.
“Pada prinsipnya, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I sudah mengatakan pada September mendatang selesai. Malah mereka merencanakan pada bulan Juli dan ditesnya pada Agustus. Insyaallah sudah kita lihat perkembangan pembangunannya akan sesuai dengan master plan dan rencana yang telah ditetapkan,”kata Pj Gubernur Aceh Bustami kepada awak media usai peninjauan dan penanaman pohon di lokasi pembangunan Bendungan Krueng Keureuto.
Bustami juga menyampaikan, Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Krueng Keureuto pada September 2024. “Insyaallah akan diresmikan oleh Presiden Jokowi,”ucapnya.
Sementara Ketua DPR Aceh, Zulfadli, A.Md, dalam kesempatan itu mempertanyakan kepada pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I jika bendungan Krueng Keureuto jebol akan terjadi tsunami ke 2 dan siapa yang akan bertanggung jawab.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Rencana Tanggap Darurat (RTD) dan telah disosialisasikan kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Bahkan, kontruksi yang digunakan dalam pembangunan Bendungan Krueng Keureuto sudah memiliki standar dan sesuai dengan perencanaan.
“Kita sudah melakukan sosialisasi dengan Bupati Aceh Utara terhadap dampak bila dan kita tidak mengharapkan ya (bendungan Krueng Keureuto jebol),”ucap Heru.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Bendungan Sumatera 1, Fardianti, ST., MT menambahkan, pihaknya sudah menyusun buku Rencana Tanggap Darurat (RTD) sekitar 5 bulan lalu. “Kami berharap buku itu tidak pernah dipergunakan dengan istilahnya tidak terjadi adanya kegagalan bendungan Krueng Keureuto,”ucapnya.
Selain itu, PPK Bendungan I Yuliddin, ST menyebutkan, Bendungan Krueng Keureuto hanya dapat menampung air dari Krueng Keureuto dan pengendalian banjir 30,39 juta/m3 (mereduksi banjir Kota Lhoksukon 30 persen).
Sedangkan penyebab banjir ke Lhoksukon sebagai Ibukota Aceh Utara, itu airnya bersumber ada tiga sungai besar seperti sungai Keureuto, Peuto dan Pirak Timu.
Sementara dalan kunjungan itu,
selain hadir Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh, juga tampak hadir
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh, Irjen Pol. Achmad Kartiko, S. I. K., M. H, Kejati Aceh, Drs. Joko Purwanto, SH dan unsur terkait lainnya.
Kemudian juga hadir Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto, Pj Bupati Aceh Utara Dr. Mahyuzar, Pj Walikota Lhokseumawe A.Hanan serta unsur Forkompida Aceh Utara, seperti Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar, Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera S, S.I.K, Kejari Aceh Utara Teuku Muzafar, SH, MH, para kepala dinas dan unsur terkait lainnya.
Untuk diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Keureutoe di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara dilakukan oleh
Presiden RI Joko Widodo, pada Senin 9 Maret 2015 lalu.
Pembangunan jika sudah selesai nanti, bendungan ini akan langsung dirasakan manfaatnya sebagai sumber air irigasi untuk intensifikasi irigasi Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi irigasi Pase Kanan seluas 6.677 hektar.
Selain itu, juga untuk penyediaan air baku 0,5 meter kubik per detik, pembangkit listrik PLTA 6,34 MW, serta untuk pengendalian banjir 30 juta meter kubik (mereduksi banjir kawasan Lhoksukon sekitar 30 persen). (arm/ra)
pada Selasa, 30 April 2024. ARMIADI/RAKYAT ACEH.