class="wp-singular post-template-default single single-post postid-126303 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Dandim 0115 Simeulue: Tidak Ada Yang Namanya Calo Tes Seleksi Casis Bintara dan Tamtama TNI  Pemkab Aceh Utara Siap Sukseskan TMMD ke-124 Kodim 0103/Aceh Utara Kejaksaan Simeulue, Sosialisasi Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS Wujudkan Kamtibmas Aman di Lhokseumawe

INTERNASIONAL · 13 Nov 2024 15:15 WIB ·

Lebih Dari 15 Juta Anak Putus Sekolah Akibat Konflik di Sudan


 Foto yang diambil dengan ponsel menunjukkan Universitas Sub-Sahara rusak akibat serangan artileri di El Fasher, Negara Bagian Darfur Utara, Sudan barat, pada 26 Agustus 2024. ANTARA/Xinhua/Kementerian Kesehatan Negara Bagian Darfur Utara Perbesar

Foto yang diambil dengan ponsel menunjukkan Universitas Sub-Sahara rusak akibat serangan artileri di El Fasher, Negara Bagian Darfur Utara, Sudan barat, pada 26 Agustus 2024. ANTARA/Xinhua/Kementerian Kesehatan Negara Bagian Darfur Utara

Rakyat Aceh | Port Sudan  – Lebih dari 15 juta anak di Sudan putus sekolah akibat konflik yang sedang berlangsung di negara itu, demikian disampaikan Dewan Kesejahteraan Anak Nasional (National Council for Child Welfare/NCCW) Sudan pada Selasa (12/11).

“Lebih dari 15 juta anak putus sekolah,” kata Abdul Qadir Abdullah Abu, sekretaris jenderal dewan tersebut, dalam konferensi pers di Port Sudan, ibu kota Negara Bagian Laut Merah.

Abu menuding Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) telah melakukan pelanggaran sistematis terhadap anak-anak, menyatakan “milisi” tersebut telah menculik lebih dari 2.500 anak. Dia menambahkan bahwa hampir 3.000 anak telah tewas selama mengungsi, dan RSF telah merekrut lebih dari 8.000 anak untuk ikut terlibat dalam pertempuran.

Lebih lanjut dikatakan Abu bahwa anak-anak adalah kelompok yang “paling rentan” dan membutuhkan mekanisme perlindungan.

Pada 30 Oktober, organisasi nirlaba Save the Children melaporkan lebih dari 2,8 juta anak di bawah usia lima tahun (balita) menghadapi kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan, seiring konflik terus berlanjut di Sudan. Menurut laporan tersebut, anak-anak mencakup lebih dari separuh dari total 11 juta pengungsi di negara itu, dengan banyak di antaranya tinggal di kamp, permukiman informal, sekolah yang kelebihan kapasitas, atau bangunan-bangunan publik.

Sudan telah terjebak dalam konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF sejak pertengahan April 2023. Hingga 14 Oktober, lebih dari 24.850 orang telah tewas, menurut Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (Armed Conflict Location and Event Data Project). Sementara itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) memperkirakan bahwa per 29 Oktober, lebih dari 14 juta orang mengungsi di dalam maupun di luar Sudan.

Sumber:  ANTARA 2024

Artikel ini telah dibaca 79 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wakapolda Brigjen Ari Wahyu Widodo Jadi Pemateri pada Raker PLN UID Aceh

24 April 2025 - 17:57 WIB

Kapolda Aceh Terima Audiensi Plt Sekda Aceh: Bahas Sinergi Pemerintah dengan Kepolisian

24 April 2025 - 17:34 WIB

Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS

24 April 2025 - 16:49 WIB

PBB: Gaza alami krisis kemanusiaan terburuk akibat blokade 51 hari

23 April 2025 - 14:56 WIB

Bupati Aceh Jaya Bongkar Palang Pintu Masuk Pendopo

22 April 2025 - 17:40 WIB

Kepala DPMPTSP Aceh Pimpin Donor untuk Penuhi Kebutuhan Darah Aceh

21 April 2025 - 17:56 WIB

Trending di UTAMA