BANDA ACEH – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh menggelar debat pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Banda Aceh 2024 yang diselenggarakan di Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu (20/11) malam.
Mengusung tema “Pembangunan Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur, dan Pengembangan Wilayah yang Menjunjung Nilai-Nilai Syariah di Era Digital”, debat terakhir ini menjadi ajang unjuk gagasan dan program para pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebelum pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Empat pasangan calon hadir dengan visi dan misi masing-masing, menawarkan solusi kreatif untuk memajukan Banda Aceh.
Paslon Nomor Urut 04, Teuku Irwan Djohan – H. Khairul Amal, menjadi penyampai visi misi pertama. pasangan ini menyampaikan visi besar mereka untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota KITA (Kreatif, Islami, Terbuka, dan Amanah).
Di bawah Kreatif, Islami, Terbuka dan Amanah ini, kata Irwan, mereka memiliki 11 misi dengan tujuan mencapai tiga target utama yaitu, kota layak huni, layak investasi dan layak dikunjungi.
Irwan juga menyebutkan dalam mewujudkan tiga tujuan tersebut, mereka memperkenalkan sejumlah program unggulan, seperti Banda Aceh Creative Hub untuk mendukung kreativitas anak muda dan UMKM, layanan ambulans gratis 24 jam, pembangunan gedung kesenian, serta festival budaya Peunayong yang ikonik.
Mereka juga berkomitmen menghadirkan taman pemakaman umum gratis bagi warga yang membutuhkan.
Kemudian, Paslon Nomor Urut 03, H. Aminullah Usman – H. Isnaini Husda. Mengusung visi “Banda Aceh Islami, Gemilang, dan Berkelanjutan,” pasangan Aminullah- Isnaini menitikberatkan pembangunan berbasis syariat Islam dan transformasi sosial-ekonomi.
Dengan delapan misi strategis, mereka berfokus pada stabilitas ekonomi, pemberdayaan kelompok rentan, pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, hingga revitalisasi budaya dan seni. Dalam sektor pelayanan publik, mereka menjanjikan peningkatan fasilitas kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat kota.
Lalu, Paslon Nomor Urut 02, Zainal Arifin (Cek Zainal) – Mulia Rahman, dengan visi “Banda Aceh Bermartabat untuk Semua,” Zainal Arifin dan Mulia Rahman mengusulkan penguatan ekonomi kreatif, digital, dan keuangan syariah.
Beberapa program inovatif mereka meliputi pembangunan Tower Dhuafa, revitalisasi Sungai Krueng Aceh, dan air mancur berzikir sebagai ikon kota. Selain itu, mereka menjanjikan sentra wisata di setiap kecamatan, penambahan akses WiFi publik, dan insentif bagi investor tanpa melupakan kearifan lokal.
Terakhir, Paslon Nomor Urut 01, Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal – Afdhal Khalilullah, Mengusung konsep “Banda Aceh Kota Kolaborasi,” Illiza-Afdhal memperkenalkan program KOLABOR-AKSI yang mencakup tujuh misi utama dan 45 kegiatan strategis. Beberapa di antaranya adalah pemberian 25 ribu beasiswa setiap tahun, penurunan tarif PDAM, pembangunan rumah layak huni, dan insentif bagi guru serta tenaga kesehatan.
Mereka juga memiliki visi besar menjadikan Peunayong sebagai kawasan tematik dengan lima titik fokus pengembangan. (Mag-01)