class="post-template-default single single-post postid-131669 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun Pemuda Panca Marga Ranting Muara Satu Donasi untuk Palestina

NANGGROE BARAT · 3 Feb 2025 16:56 WIB ·

Brotispa dan Artona Serang Puluhan Hektar Kebun Kelapa Warga Simeulue 


 2. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Simeulue, Hasrat Abubakar. Perbesar

2. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Simeulue, Hasrat Abubakar.

RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Puluhan hektar kebun kelapa milik warga Kabupaten Simeulue, mendapat serangan sekaligus oleh dua jenis hama, yakni brotispa hama spesialis perusak janur kelapa, dan ulat artona yang spesialis perusak daun kelapa.

Serangan dua jenis hama itu daun kelapa seperti hangus, dan terparah menyerang kebun kelapa milik warga Kecamatan Teupah Selatan dan sebahagian lagi, juga artona dan brotispa menyerang kebun kelapa milik warga Kecamatan Salang.

Puluhan hektar kebun kelapa yang diserang hama artona dan brotispa itu, sehingga membuat cemas dan kewalahan pemilik kebun kelapa untuk memulihkan kesehatan dan keselamatan ribuan batang pohon kelapa lokal yang produktif maupun yang belum produktif.

Serangan artona dan brotispa itu, dibenarkan Erwansyah (37) pemilik dua hektar kebun kelapa, yang berada di Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, yang dikonfirmasi Harian Rakyat Aceh, Senin 3 Februari 2025.

“Kondisi pohon kelapanya sangat mencemaskan kami, sebab daunnya seperti hangus. Dan kami sudah berupaya kami untuk mengatasinya. Padahal kebun kelapa itu salah satu sumber mata pencaharian kami, sebab harga buah kelapa saat ini lagi menjanjikan, harga satu buah lebih dari Rp5.000,” kata Erwansyah.

Serangan artona perusak daun kelapa dan brotispa perusak janur kelapa itu, telah diketahui dan di identifikasi serta ditangani oleh pihak Dinas Perkebunan Kabupaten Simeulue, yakni melakukan upaya pengobatan dengan cara suntik langsung ribuan pohon kelapa milik warga sekitar bulan lalu.

“Sebulan lalu sudah kita lakukan pengobatan, dengan cara suntik langsung ke batang pohon kelapa. Sebelumnya kita melakukan identifikasi dan ternyata pohon kelapa warga kita diserang brotispa perusak janur kelapa dan artona ulat perusak daun kelapa,” kata Kadisbun Kabupaten Simeulue, Hasrat Abubakar, kepada Harian Rakyat Aceh, Senin 3 Januari 2025.

Kadisbun Kabupaten Simeulue menambahkan, pohon kelapa itu akan kembali pulih total selama tiga bulan, namun untuk buah kelapa pertama pasca pengobatan supaya untuk tidak dikonsumsi, karena dikhawatirkan masih ada efek obat, serta juga diminta pemilik kebun rutin melakukan pengasapan, pagi dan sore.

Kembali dirincikan, ada sekitar 7.700 hektar total kebun kelapa lokal atau sekitar 1.540.000 pohon kelapa, yang sering disebut “kelapa dalam” yang ada di Kabupaten Simeulue, dan 50 persen tidak produktif secara maksimal, disebabkan selain telah berusia uzur juga tidak ada upaya replanting mengganti tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru.

50 persen yang produktif itu, dengan akumulasi produksi sekitar 4.000 ton, sehingga hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dalam satu tahun. Sedangkan untuk bahan baku untuk dua perusahaan yang bergerak dibidang CPO kelapa yang ada di pulau Simuelue, sekitar 80 persen harus suplay buah kelapa dari pulau Sumatera dan pulau Nias.

“50 persen pohon kelapa kita di Simeulue, sudah berusia uzur sehingga tidak produktif untuk berbuah. Sudah seharusnya masing-masing pemilik kebun kelapa untuk melakukan replanting. Perlu diketahui prospek perekonomian sangat cerah dari sektor kebun kelapa, serta untuk menjaga kesehatan pohon kelapa, harus sesering mungkin dilakukan pengasapan,” pesan Kadisbun Kabupaten Simeulue. (ahi/hra)

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Napak Tilas Veteran Palang Merah Norwegia ke Pulau Simeulue, Pasca 20 Tahun Smong

4 February 2025 - 18:08 WIB

Kacabdin: SLB Negeri Simeulue Kekurangan Tenaga Guru Khusus

2 February 2025 - 18:19 WIB

Efek Inpres Nomor 1 2025, Mualem-Dek Fadh Harus jalankan Efisiensi Anggaran

31 January 2025 - 20:26 WIB

Meulaboh Sedang Berkembang, Aceh Barat Perkuat Pengawasan Syariat Islam

31 January 2025 - 17:00 WIB

Polres Aceh Jaya Tangkap Pengedar Uang Palsu

31 January 2025 - 15:45 WIB

Normal Aktivitas Pemerintahan Simeulue, Pasca Pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2023 

30 January 2025 - 19:15 WIB

Trending di NANGGROE BARAT