BANDA ACEH (RA) – Sebuah momen bersejarah kembali tertoreh dalam dunia pendidikan tinggi di Aceh. Prof. Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh periode 2017-2022, secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Perencanaan Kota, Selasa (22/4).
Pengukuhan ini berlangsung khidmat di Gedung AAC Dayan Dawood USK dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dunia akademik, pemerintah daerah, dan keluarga besar ISBI Aceh. Prof. Mirza dikukuhkan bersama empat profesor lainnya yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Prof. Mirza Irwansyah adalah sosok visioner yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ISBI Aceh.
Ia merupakan Rektor kedua ISBI Aceh, menggantikan Dr. Akmal, M.Pd. Kepemimpinan beliau ditandai dengan semangat pengembangan institusi, modernisasi sistem pembelajaran, serta peningkatan jejaring akademik nasional dan internasional serta hadirnya gedung utama ISBI Aceh saat ini yang sebenarnya merupakan gedung fakultas Ilmu Budaya.
Sejak masa kepemimpinannya berakhir, tongkat estafet diteruskan oleh Prof. Wildan yang kini menjabat sebagai Rektor ISBI Aceh hingga tahun 2026. Di bawah kepemimpinan Prof. Mirza, ISBI Aceh dikenal luas dengan dinamika dan semangat kemajuan yang kuat di kalangan civitas akademika.
Melalui pernyataan resmi, Rektor ISBI Aceh saat ini, Prof. Wildan, yang diwakili oleh Kepala Humas ISBI Aceh, Achmad Zaki, MA, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian Prof. Mirza.
“Ada banyak kenangan saat Prof. Mirza menjadi Rektor ISBI Aceh, namun kini tentu ada banyak harapan bagi seluruh warga Aceh dan Indonesia, khususnya dalam bidang Ilmu Perencanaan Kota,” ujar Zaki.
Sementara itu, Wakil Rektor I ISBI Aceh, Dr. Ratri Candrasari, menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik bagi Prof. Mirza. “Mewakili seluruh keluarga besar ISBI Aceh, kami ucapkan selamat atas pengukuhan ini. Semoga berkah selalu ilmu dan amal beliau untuk kemaslahatan bangsa,” ungkapnya.
Prof. Mirza sendiri dikenal tidak hanya sebagai akademisi unggul, tetapi juga sebagai arsitek intelektual pembangunan budaya dan kota. Ia mengusung pendekatan perencanaan kota yang berbasis nilai lokal dan kearifan budaya, menjadikan keilmuannya relevan bagi masa depan Aceh dan Indonesia.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi capaian pribadi bagi Prof. Mirza, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh, bahwa integritas, dedikasi, dan pengabdian dalam dunia pendidikan akan selalu menemukan tempatnya dalam sejarah kemajuan bangsa.
“Dengan dikukuhkannya Prof. Mirza Irwansyah sebagai Guru Besar, diharapkan lahir kontribusi-kontribusi baru dalam pembangunan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan, berakar dari nilai-nilai luhur Nusantara, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan solusi yang bijak dan beradab,” tutup Zaki.(ra/drh)