RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Diduga banyak petani beralih ke kelapa sawit, kini harga kelapa untuk kebutuhan dapur di sejumlah pasar tradisional Banda Aceh melambung tinggi.
Saat ini, kelapa dijual dengan harga Rp11.000 hingga Rp12.000 per butir, membuat banyak pembeli atau masyarakat mengeluhkan mahalnya harga.
Dila, seorang pembeli di Pasar Tradisional Rukoh, Banda Aceh, mengatakan harga kelapa saat ini cukup memberatkan, terutama bagi kebutuhan rumah tangga.
“Biasanya kelapa tidak semahal ini. Sekarang mau beli dua butir saja harus berpikir ulang. Kami berharap pemerintah tidak mengabaikan persoalan seperti ini,” ujar Dila, Ahad (27/4).
Lebih lanjut, kondisi mahalnya harga kelapa ini juga berdampak kepada pedagang. Rizki, penjual kelapa di pasar tersebut mengatakan, akibat harga yang tinggi, penjualan kelapa di lapaknya juga mengalami penurunan dibandingkan hari-hari biasa.
“Harga kelapa sudah naik sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya harga kelapa hanya sekitar Rp5.000 per butir, tergantung ukurannya. Sekarang stok di pasaran berkurang, jadi harganya ikut naik,” katanya.
Menurut Rizki, kelangkaan kelapa disebabkan oleh berkurangnya jumlah kebun kelapa di beberapa daerah penghasil seperti Bireuen, Aceh Jaya, dan Simeulue.
Banyak petani di kawasan tersebut, kata dia, beralih menanam kelapa sawit, sehingga pasokan kelapa ke pasar tradisional menjadi terbatas.
“Prediksi ke depan juga kita tidak bisa pastikan bakalan kembali ke harga normal dalam waktu dekat kalau pemerintah tidak ada tindak lanjut secepatnya,” pungkas Rizki. (Mag-01/min)