class="wp-singular post-template-default single single-post postid-119162 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bupati M. Nasrun Mikaris: Dampak MBG, Persatu Bulan Peredaran Uang Bisa Mencapai Rp5 Miliar di Simeulue Polres Bener Meriah Bekuk Dua Pelaku Curanmor MTsN 1 Banda Aceh Raih Juara Umum Event GENSA SMPN 1 Banda Aceh. Warga Tumpok Teungoh Ramai-ramai Bergotong Royong  Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1

METROPOLIS · 2 Aug 2024 18:07 WIB ·

PT PEMA Proyeksikan Karbon Jadi Sumber Pendapatan Aceh Masa Depan


 PT PEMA Proyeksikan Karbon Jadi Sumber Pendapatan Aceh Masa Depan Perbesar

BANDA ACEH l RAKYAT ACEH – Direktur Umum dan Keuangan PT. PEMA, Lukman Age, dalam paparannya menekankan potensi karbon Aceh yang sangat besar.

“Kemudian untuk Karbon hutan, sudah kita bentuk tim untuk hutan sosial, hutan desa, sebagai upaya untuk bisnis karbon,” ujarnya Lukman dihadapan puluhan peserta Talkshow, Kamis (1/8/2024).

Diskusi interaktif yang digelar oleh Jurnalis Ekonomi Aceh (JEA) dengan tema “Karbon sebagai Potensi Ekonomi Aceh dan Strategi Pengelolaannya”, PT. PEMA turut hadir sebagai salah satu narasumber kunci.

Acara yang juga menghadirkan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK) dan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala (USK) ini menyoroti potensi besar karbon di Aceh serta tantangan dalam pengelolaannya.

Selain itu, PT. PEMA juga tengah mengembangkan bisnis karbon berbasis hutan. Melalui inisiatif hutan sosial dan hutan desa, perusahaan ini berupaya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari karbon yang tersimpan di hutan.

Lukman menyebutkan bahwa PT PEMA sudah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Langsa untuk mengelola hutan bakau. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mewujudkan sumber pendapatan Aceh masa depan dari karbon.

Selain itu juga menawarkan solusi konkret melalui proyek Arun Carbon Capture and Storage (CCS), yang berpotensi menjadi CCS terbesar di Asia. Proyek ini bertujuan untuk menangkap dan menyimpan CO2, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca.

Subkoordinator Inventarisasi dan Perencanaan Hutan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK) Dedek Hadi Ismanto, dalam kesempatan ini menyampaikan, hutan Aceh memiliki peran penting dalam penyimpanan karbon global.

Namun, permintaan yang tinggi terhadap hasil hutan menjadi ancaman bagi kelestarian hutan dan potensi karbonnya.

 

Peran Riset dalam Pengelolaan Karbon

Perwakilan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala (USK), Mona Lisa menjelaskan pentingnya riset dalam memahami dampak perubahan iklim dan mencari solusi berbasis sains.

Salah satu fokus riset adalah pada emisi karbon, yaitu proses pelepasan karbon dari hutan ke atmosfer.

Tim peneliti USK telah melakukan berbagai studi, termasuk dampak perubahan iklim terhadap produktivitas padi dan potensi pembayaran karbon sebagai solusi.

“Yaitu banyak karbon yaitu emisi karbon, pelepasan karbon yang tersimpan di pohon ke udara, seperti untuk bahan bakar fosil nah ini akan berdampak ketika terlepas ke udara semakin banyak, dan sudah tidak terkendalikan penggunaan,” katanya.

Sehingga proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi, dan juga kesehatan manusia.

“Kita sudah melakukan riset dampak perubahan iklim dari produktivitas padi, faktornya yaitu dengan diberikan solusi dengan pembayaran karbon tadi,” lanjutnya.

Diskusi interaktif ini berhasil menciptakan ruang bagi peserta untuk aktif berpartisipasi. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan tanggapan yang beragam menunjukkan tingginya minat peserta terhadap topik karbon dan potensi ekonomi Aceh. (ril)

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Hari Kartini, Petugas Samsat Banda Aceh Beri Layanan Jalur Khusus Wajib Pajak Perempuan

21 April 2025 - 19:58 WIB

MTsN 1 Banda Aceh Raih Juara Umum Event GENSA SMPN 1 Banda Aceh.

21 April 2025 - 10:06 WIB

285 Mahasiswa Unmuha Diwisuda

19 April 2025 - 22:44 WIB

KPJ Healthcare Dorong Kolaborasi Klinis dalam Simposium Internasional di Aceh

19 April 2025 - 20:37 WIB

Ketua Umum PPA Prof Marniati Jenguk Korban Luka Bakar Asal Subulussalam di RSUDZA

19 April 2025 - 08:28 WIB

Pusat Riset Ilmu Kepolisian USK Gelar Seminar Nasional Bahas RUU KUHAP

18 April 2025 - 06:38 WIB

Trending di METROPOLIS