SUBULUSSALAM (RA) – Sejak 3 tahun terakhir Pemerintah Kota Subulussalam mendapatkan kucuran dana dari Dirjen Cipta Karya kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat Republik Indonesia melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) untuk mengurangi luasan kumuh perkotaan di Kota Subulussalam.
Pada tahun 2020 ini pemerintah Kota Subulussalam kembali mendapatkan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) di Desa Subulussalam Utara yaitu dana Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) atau biasa disebut dengan Livelihood.
“Program PPMK kali ini lebih diutamakan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana dana program KOTAKU difokuskan untuk pembangunan infrastruktur dapat mengurangi luasan kumuh,” ujar Koordinator Kota Eka Ariandi, ST, kepada media ini.
Dikatakannya, besarnya anggaran yang bersumber dari APBN melalui BPM-PPMK Program Kotaku tahun 2020 ini sebesar Rp. 863.210.100,-untuk pembangunan gedung pasar rakyat, untuk pembangunan MCK sebesar Rp. 79.744.500,- , pembangunan tower dan hidran sebesar Rp. 39.286.500,- dan Rp. 12.728.900,- untuk pembangunan sumur bor.
“Semua kegiatan ini berada di Dusun As-Salam Kampung Subulussalam Utara Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam,” jelas Eka.
Lanjutnya, pelaksanaan pembangunan gedung pasar dan lainnya ini bersifat swakelola dan pelaksananya adalah masyarakat desa yang tergabung dalam Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan menggunaan sistem Padat Karya Tunai (PKT).
“Kegiatan tersebut direncanakan menyerap tenaga kerja 30 orang dengan 1.287 Harian Orang Kerja (HOK). Infrastruktur yang dibangun ini bermanfaat bagi 48 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 243 jiwa,” bebernya lagi.
Baru baru ini peletakan batu pertama sudah dilakukan Walikota Subulussalam dan Forkopimda turut hadir. (rus)