class="post-template-default single single-post postid-1854 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 1 Dec 2016 02:36 WIB · waktu baca 1 menit

Ditembak Sebelum Mutilasi


 PERBURUAN GAJAH: Warga melihat tulang gajah jantan tanpa gading di Glee Barat, Gampong Jijiem, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (30/11). Diduga gajah ditembak sebelum dimutilasi dan gading diambil pelaku.ZIAN MUSTAQIN/RAKYAT ACEH Perbesar

PERBURUAN GAJAH: Warga melihat tulang gajah jantan tanpa gading di Glee Barat, Gampong Jijiem, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (30/11). Diduga gajah ditembak sebelum dimutilasi dan gading diambil pelaku.ZIAN MUSTAQIN/RAKYAT ACEH

Gajah Mati di Kebun Warga

SIGLI (RA) – Warga Glee Barat, Gampong Jijiem, Keumala, Kabupaten Pidie temukan bangai gajah tanpa gading. Temuan itu, dilaporkan pada Relawan Ranger Keumala. Pada para aktivis, warga mengaku takut bermasalah dengan pihak berwajib hingga enggan melaporkan temukan gajah mati.

Hasil amatan para aktivis lingkungan itu di lokasi, gajah diperkirakan mati dibunuh sekitar dua atau tiga bulan silam. Aktivis juga menemukan bekas luka akibat mutilasi. Pelaku berat dugaan memotong belalai gajah, setelah menembak mamalia itu.
“Luka tembak di kepala sebelah kanan yang tembus sebelah kiri gajah,” kata Kautsar, aktivis Relawan Ranger Keumala, Rabu (30/11).

Pantauan Rakyat Aceh, tulang gajah berada dalam kawasan perkebunan warga. Enam bulan lalu, kawanan gajah sempat menguasai kawasan tersebut hingga area perkebunan tak dirawat pemilik dan menjadi semak belukar. Bangkai persis ditemukan di badan jalan perkebunan.

Kautsar menjelaskan, pihaknya baru mengetahui setelah ada laporan warga. Ia meyakini, gajah sengaja dibunuh dan diambil gadingnya. Apalagi ada bekas luka tembak di tengkorak kepala gajah.

“Dugaanya dibunuh, karena ada bekas seperti ditembak di kepala dan wajahnya dibelah untuk diambil gadingnya,” jelasnya.

Seorang warga setempat mengaku, dirinya pertama sekali menemukan bangkai gajah, Jumat (25/11). “Saya temukan saat hendak melihat kondisi kebun yang telah lama ditinggalkan. Saat itu, saya mengambil foto dan mengumpulkan tulangnya, tapi tidak berani memberitahukan siapa-siapa karena takut bermasalah,” terangnya.

Petani Hadapi Dilema

Ketua Kelompok Tani Nelayan Aceh (KTNA) Kecamatan Keumala, Marzuki, menjelaskan bahwa petani di Keumala menghadapi dilema. Gajah kerap merusak kebun warga, hingga kematian satwa dilindungi itu dianggap wajar.

“Biarkan saja gajah itu mati, kalau tanaman kami dirusak kerbau atau sapi, kami tahu kemana harus meminta ganti rugi. Sedangkan kalau pelakunya gajah, kemana kami akan minta ganti rugi. Sementara jika gajah mati, kami bermasalah di sini,” sebutnya.

Pihaknya juga kecewa dengan pernyataan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Pidie, Ir. Syarkawi di media cetak beberapa bulan lalu. Ia dinilai menyalahkan petani menanam tumbuhan yang disukai gajah di area perkebunan. Padahal tumbuhan itu dibagikan dan diperintahkan untuk ditanam dinas yang dipimpinnya.

“Tumbuhan itu dibagikan oleh dinas dan disuruh tanam oleh dinas juga, kalau tidak di kebun mau halaman rumah Kadis kami tanam tumbuhan yang dibagikan,” tegas Marzuki.

Ketua Glee, Keumala itu juga enggan membahas prihal kematian gajah lebih dalam. “Jangan tanyakan kami, kami sudah sangat pusing dengan konflik gajah yang terus berlanjut tahun ini. Tanpa adanya solusi konkrit. Kami hanya ingin gajah-gajah tersebut jangan ada di sini,” sebutnya lagi. “Kami juga tidak berani membunuhnya dan tidak bisa mengusirnya, banyak tanaman dan kebun kami terbengkalai dan jadi semak gara-gara gajah turun.” (zia)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Israel Serang Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata

18 January 2025 - 07:11 WIB

BP3MI Aceh Pulangkan Korban TPPO di Malaysia

7 January 2025 - 14:49 WIB

Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

31 December 2024 - 12:02 WIB

Pesawat Azerbaijan hilang kendali sebelum jatuh, Tersambar Rudal ??? 

27 December 2024 - 17:26 WIB

Kaleidoskop Politik 2024: Kematangan Demokrasi Indonesia Teruji

27 December 2024 - 17:10 WIB

Mengenal Kearifan Smong Sebagai Sistim Peringatan Dini Dalam Mitigasi Bencana

20 December 2024 - 19:15 WIB

Trending di NANGGROE BARAT