PIDIE JAYA (RA)– Pusat Informasi Posko Tanggap Darurat Pemerintah Aceh atau komando utama tanggap darurat, Kota Meureudu, Pidie Jaya, merilis sejumlah kebutuhan para pengungsi dan kondisi terkini.
Sebanyak 88.133 jiwa pengungsi korban gempa bumi di tiga kabupaten di Aceh, menerima uang lauk pauk dari pemerintah sebesar Rp 6.169.310.000. Besarnya, uang itu diberikan senilai Rp 10 ribu/jiwa setiap hari selama sepekan.
Kemudian, bantuan cash for work bagi masyarakat yang rumahnya rusak sejumlah 11.267 unit untuk membersihkan lingkungannya sebesar Rp 50 ribu/rumah setiap hari selama sepekan. Sehingga jumlah bantuan yang dibutuhkan sebesar Rp 4 miliar.
Selain itu Kementerian Sosial RI juga memberikan santunan pada korban gempa yang meninggal dunia untuk 102 orang mencapai Rp 1.530.000.000. Setiap orang berhak mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta. Dari total 102 orang yang meninggal dunia yang sudah diserahkan santunan untuk 96 orang. Sedangkan, sisanya 6 jiwa lagi akan diserahkan Menteri Sosial RI.
Sementara santunan bagi korban luka berat maksimum Rp 5 juta/korban dengan jumlah penerima 166 orang dan total santunan mencapai Rp 830 juta. Namun, dari 166 korban luka berat akibat gempa yang baru diserahkan santunan hanya pada 163 orang dan sisanya 3 orang lagi akan diserahkan kemudian.
Selain itu, hingga 17 Desember kemarin, tercatat 209 organisasi non pemerintah dengan 2.982 personil yang terlibat dalam penanganan tanggap darurat bencana gempa Aceh, termasuk diantaranya 58 dokter spesialis, 241 dokter umum, 50 psikolog, 408 paramedis dan 71 unit ambulan.
Sedangkan, pasien yang masih dirawat kemarin, yakni di RSUZA sebanyak 36 orang, RSUD PIdie Jaya 4 orang, RS Fauziah Bireuen 27 orang, RS TAS Beureuenun Pidie 4 orang dan RS Sigli Pidie 58 orang, dengan total semuanya 129 orang.(arm/mai)