BANDA ACEH (RA) – Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh bekerjasama dengan PT. Harum Jaya melaksanakan program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK2), Senin (29/7).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Gedung Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Darussalam. Diikuti 60 peserta baik dari internal PT. Harum Jaya maupun dari eksternal perusahaan.
Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Yusuf Rachman menyampaikan bahwa PT. Harum Jaya merupakan instansi swasta pertama berinisiatif mengikuti Bimtek SMK2.
Disebutkan, maksud dan tujuan Bimtek adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para peserta dalam menerapkan kaidah-kaidah keselamatan.
Dirinya berharap, perusahaan jasa konstruksi lainnya dapat termotivasi untuk mengikuti Bimtek. Apalagi mengingat kedepan sifatnya adalah wajib. Bukan hanya penyedia yang harus punya K3 namun pengguna juga wajib, setiap proyek harus ada K3.
Kenapa demikian? Karena semua saling berkaitan. Bukan hanya manusia diselamatkan namun semua, mulai dari lingkungan kerja dan peralatan juga demikian, jangan sampai ada kecelakaan kerja. Maka itulah dengan adanya Bimtek maka semua bisa paham akan pentingnya keselamatan, termasuk soal jaminan kepada pekerja apabila terjadi kecelakaan. Maka itulah BPJS juga diundang sebagai salah satu narasumber untuk memberikan pemahaman kepada para peserta.
Maka itulah dirinya berpesan kepada perusahaan jasa konstruksi yang ada di Aceh untuk tidak menganggap enteng soal K3. Apabila tidak mengindahkan, maka bisa saja dilakukan pemutusan kontrak kerja.
Perlu diketahui, dalam Undang – undang jasa konstruksi telah mengatur tentang kewajiban pekerja proyek harus bersertifikat.
Bahkan setelah kontraktor ditetapkan sebagai pemenang setelah proses lelang suatu proyek. Maka akan dicek seperti apa rencana konstruksi. Termasuk dicek apakah ada memuat K3 dalam perencanaan.
Sementara Pimpinan PT Harum Jaya, Mansur Syakban menyampaikan bahwa inisiatif Bimtek dilaksanakan perusahaanya bersama Balai Jasa Konstruksi karena melihat kondisi lapangan banyak yang belum mengindahkan K3. Padahal sifatnya adalah wajib, tidak hanya berkutat soal helm, namun juga harus masuk dalam perencanaan anggaran.
Selain berasal dari internal perusahaan PT Harum Jaya para peserta Bimtek juga berasal dari berbagai perusahaan konstruksi yang ada di Aceh. Tujuannya adalah supaya bisa meningkatkan pengetahuan tentang berapa pentingnya K3.
Dijelaskan, keselamatan kerja merupakan masalah krusial. Maka itulah penyedia dalam hal ini kontraktor harus dipastikan telah memahami dwngan baik dan benar tentang manajemen keselamatan.
Bahkan dalam peraturan tender yang berlaku saat ini, yaitu Permen PUPR No: 07/PRT/M/2019 telah diatur terkait manajemen keselamatan kerja. Bahkan sangat jelas menyebutkan bahwa peserta tender untuk menyampaikan Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
Untuk itulah, PT Harum Jaya berinisiatif melaksanakan Bimtek dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh. Untuk setiap pelaksanaan Bimtek kouta tidak boleh dibawah 50 peserta, maka itulah pihaknya ikut mengundang pihak eksternal untuk bergabung.
Kedepan, ada target 1000 peserta mengikuti Bimtek. Bahkan ada program, mahasisawa teknik semester akhir akan dibekali dengan Bimtek K3. Dengan demikian setelah mereka masuk dunia kerja maka pemahaman soal manajemen keselamatan sudah mempuni. (ra)