class="post-template-default single single-post postid-111543 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 21 Mar 2024 22:40 WIB ·

Istri Meninggal dan Bayinya Jadi Jaminan Utang Persalinan, Haji Uma bersama Warga Aceh di Malaysia dan Keluarga Pasang Badan Bantu Biaya


 H. Sudirman atau Haji Uma dan Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) bantu membantu warga Aceh yang membutuhkan pertolongan di Malaysia.  Perbesar

H. Sudirman atau Haji Uma dan Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) bantu membantu warga Aceh yang membutuhkan pertolongan di Malaysia.

RAKYAT ACEH | JAKARTA – Sri Wulandari (28) istri dari M. Yasir (28) meninggal dunia di Rumah Sakit Sungai Buloh Selangor, Malaysia, Jumat (8/3/2024) lalu. Sebelumnya, selama 4 hari almarhumah mengalami pendarahan setelah melahirkan di tempat tinggalnya.

Berdasarkan hasil komunikasi anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma dengan Bang Ricki, ketua Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM), Atau Tim koomonitas Aceh di Malaysia diketahui jika Sri Wulandari dan M. Yasir adalah pasangan perantau asal Aceh yang bekerja serabutan di Malaysia sejak 2 tahun terakhir.

Pada tanggal 4 Maret, Sri Wulandari melahirkan dirumahnya dengan bantuan dukun bayi setempat, karena ketiadaan biaya ke rumah sakit. Anaknya lahir dengan selamat, namun almarhumah mengalami pendarahan selama 4 hari setelah melahirkan hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Saat membawa istrinya ke rumah sakit, M. Yasir menitipkan bayinya pada seorang tetangga yang warga tempatan. Karena kondisinya, Sri Wulandari tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia setelah hampir sehari mendapat penanganan di rumah sakit.

Karena ketiadaan biaya rumah sakit, M. Yasir menghubungi dan meminta bantuan pada Bang Ricki, Ketua Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM).Atau Tim koomonitas warga aceh dimalaysia.

Melalui komunikasi dengan sejumlah pihak dan penggalangan dana oleh Bang Ricki, diperoleh bantuan biaya dari keluarga M. Yasir Rp 6 juta baik dan 2 juta dari Keuchik Lueng Kuli, Matang Glumpang Dua, kampung asal almarhumah Sri Wulandari.

Bantuan juga diperoleh dari sumbangan yang dikumpulkan Haji Din warga Aceh di Malaysia sebesar RM 1850, bantuan dari Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) Atau kesatuan Oprator RM 1000. Sedangkan sisanya RM 6000 ditanggung oleh warga tempatan yang dititipkan bayi M. Yasir dan almarhumah Sri Wulandari.

Namun, setelah jasad almarhumah Sri Wulandari telah dikebumikan di Malaysia karena tidak ada biaya untuk dipulangkan ke Aceh, masalah lain kemudian muncul.

Saat M. Yasir hendak mengambil balik bayinya yang dititipkan, warga tempatan itu enggan melepasnya dan meminta pengembalian biaya rumah sakit yang dibantunya sebesar RM 6000 dan ditambang uang asuh dan pengobatan bayi yang totalnya RM 1030. Jika M. Yasir tidak melunasi, dirinya diancam akan dilaporkan.

Masalah ini disampaikan pada Bang Ricki yang ditindaklanjuti dengan penggalangan bantuan dari warga Aceh di Malaysia dan komunikasi dengan keluarga M. Yasir. Bang Ricki juga menghubungi anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma. Selain itu, Keuchik Kuala Bugak, Peureuelak Aceh Timur, kampung asal M. Yasir juga mengirim surat kepada Haji Uma.

Hasilnya, bantuan diperoleh dari keluarga M. Yasir dan sumbangan warga Kuala Bugak, Peureuelak Rp 13 juta, bantuan dari Haji Uma Rp 5 juta. Sisanya sumbangan hasil penggalangan dana dari warga Aceh di Malaysia yang dilakukan Bang Ricki dan tim PPAM.

Setelah penggalangan bantuan dan negoisasi dengan warga tempatan terkait yang dilakukan Bang Ricki bersama Tgk. Malek, Tgk. Amad dan Kak Purti Juga kak nah dari PPAM, pada Rabu (19/3/2024) malam, bayi M. Yasir telah dikembalikan setelah dilakukan pelunasan utang warga tempatan tersebut. Untuk saat ini, bayi M. Yasir diasuh oleh Kak Putri dari PPAM.

H. Sudirman atau Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh berharap agar M. Yasir tabah atas berpulangnya sang istri ke pangkuan Ilahi. Dirinya bersyukur karena masalah bayinya telah terselesaikan. Selain itu, Haji Uma juga turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama membantu.

“Semoga saudara kita tabah menerima ini semua dan alhamdulillah masalah bayi M. Yasir juga telah terlesaikan. Terima kasih juga kepada PPAM serta semua pihak yang secara bersama-sama telah ikut membantu dan berperan serta dalam hal ini,” tutur Haji Uma. (ra)

Artikel ini telah dibaca 113 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS