class="wp-singular post-template-default single single-post postid-113534 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Dandim 0115 Simeulue: Tidak Ada Yang Namanya Calo Tes Seleksi Casis Bintara dan Tamtama TNI  Pemkab Aceh Utara Siap Sukseskan TMMD ke-124 Kodim 0103/Aceh Utara Kejaksaan Simeulue, Sosialisasi Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS Wujudkan Kamtibmas Aman di Lhokseumawe

NANGGROE TIMUR · 1 May 2024 15:43 WIB ·

Direktur dr Fauziah Bireuen Dinilai Tak Komunikatif, Rumah Sakit Terancam


 Pj Bupati Bireuen saat melantik dr Mukhtar MARS sebagai direktur RSUD dr Fauziah Bireuen pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu.
AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH Perbesar

Pj Bupati Bireuen saat melantik dr Mukhtar MARS sebagai direktur RSUD dr Fauziah Bireuen pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu. AKHYAR RIZKI RAKYAT ACEH

RAKYATACEH | BIREUEN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen dinilai kian terancam kemajuannya setelah pergantian direktur yang dilakukan oleh penjabat (Pj) Bupati Bireuen Aulia Sofyan pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu.

Aulia Sofyan melakukan mutasi dari dr Amir Addani M Kes yang sebelumnya menjabat Direktur RSUD Bireuen, kini diberikan jabatan tersebut kepada dr H Mukhtar MARS.

Di tangan dr Mukhtar MARS, masih banyak persoalan yang belum dituntaskan, seperti harga parkir yang masih mencapai Rp 10 ribu. Kemudian, toilet masih berbayar, dan kamar inap yang diduga masih disimpan untuk para pejabat.

Belum lagi, banyak persoalan lainnya yang balum tuntas, termasuk diduga hutang rumah sakit yang belum dibayar mencapai puluhan miliar, dugaan tak bagusnya komunikasi direktur dengan sejumlah dokter, sarana dan prasarana yang belum memadai, obat-obatan yang masih kurang, pengelolaan anggaran yang diduga tidak transparan, ditambah lagi dengan pelayanan terhadap pasien terhenti, dan masih banyak persoalan di lapangan yang belum dituntaskan.

Walaupun demikian, pemegang jabatan tertinggi di rumah sakit plat merah tersebut, seolah-olah tak merespon persoalan itu, dibuktikan dengan susahnya dikonfirmasi oleh awak media.

dr Mukhtar MARS dinilai seperti alergi kepada insan pers. Setiap ada persoalan yang butuh konfirmasi untuk meluruskan atau mencari solusi demi khalayak ramai, tidak pernah direspon, baik via seluler maupun pesan WhatsApp.

Ini dinilai sangat fatal dengan sifat yang tak komunikatif dalam memimpin rumah sakit milik pemerintah, karena segala persoalan yang muncul, jika tidak dilandasi dengan argumentasi dan konfirmasi yang benar dari direktur, maka akan menimbulkan polemik baru dalam pemberitaan.

Dengan demikian, pemberitaan yang ingin diterbitkan oleh pers demi kemajuan rumah sakit Fauziah, terhalang dengan tak ada respon dari orang nomor satu di rumah sakit tersebut.

Inilah yang terjadi selama Mukhtar menjabat, dan dikhawatirkan akan berefek kepada stagnanya pembangunan rumah sakit, sehingga masyarakat menilai bahwa pj bupati tidak tepat menggantikan direktur RSUD dr Fauziah Bireuen.

Salah seorang perawat di rumah sakit tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, selama ini, tidak ada terobosan apapun yang dilakukan dr Mukhtar selama menjabat.

“Setiap ada keluhan atau persoalan di ruang inap, dr Mukhtar cepat merespon, namun tak ada solusi, dan tak ada terobosan apapun. Begitulah yang terjadi selama ini di rumah sakit dr Fauziah Bireuen,” ujar perawat tersebut kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (1/5).

Namun, ia juga mengakui bahwa dr Mukhtar tidak arogan, namun hanya saja kurang komunikasi. Padahal menurutnya, seorang pemimpin harus komunikatif untuk kemajuan rumah sakit.

“Saya tidak tahu kenapa dr Mukhtar susah diajak komunikasi. Mungkin alergi atau trauma dengan wartawan bang, sehingga tidak merespon saat dihubungi. Walaupun demikian, direktur tidak boleh tak komunikatif dengan semua pihak, karena maju atau tidaknya rumah sakit, sangat ditentukan dari cara dirinya memimpin,” sebut perawat tersebut seraya berharap kepada direktur untuk merespon segala persoalan yang ada.

Menyikapi persoalan itu, dr Mukhtar selaku direktur RSUD Fauziah Bireuen saat dihubungi media ini, juga tak merespon. Pesan ShatsApp yang dilayangkan, juga tak dibalas, padahal nomornya aktif. (akh)

Artikel ini telah dibaca 3,921 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wujudkan Kamtibmas Aman di Lhokseumawe

24 April 2025 - 16:42 WIB

RSUD Pidie Jaya Akan Tambah Layanan Kesehatan Jantung Terpada dan Kanker, Sibral Malasyi Dukung Penuh

24 April 2025 - 16:26 WIB

Islahuddin Terpilih Jadi Keuchik Gampong Cot Jabet

23 April 2025 - 19:21 WIB

Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Bireuen Diganti

23 April 2025 - 16:06 WIB

Rektor Lantik Tujuh Dekan Baru Lingkup Umuslim

23 April 2025 - 05:54 WIB

Harga Emas Meroket, Ini Respon MPU Lhokseumawe Terkait Mahar Pernikahan

19 April 2025 - 21:13 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE