RAKYAT ACEH | TAKENGON – Tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin begitu yang ada dipikiran anak rantau ini.
Dirinya terkesima dengan alam Gayo yang begitu indah. Panorama dan keramahan masyarakatnya membuat dirinya tergoda menjadi sebagai penduduk lokal yang ditandai dengan Kartu Keluarga (KK) beralamat di Desa Nunang, Kecamatan Bebesen.
Nama lengkapnya Akhmad Noersyam. Bila dihitung-hitung dirinya sudah berada di Kabupaten berpenghasil Kopi ini dua tahun lamanya.
Pria kelahiran Jawa Timur ini, lama sudah hidup “merantau” sebagai General Manager (GM) di beberapa Hotel berbintang, termasuk di Papua.
Keinginannya untuk membangun Aceh Tengah yang terkenal dengan kawasan wisata, muncul bukan tampa alasan.
Dirinya ingin membaktikan diri sebagai salah seorang kandidat bupati periode 2024-2029 dari jalur Independen.
“Alam ini sungguh indah. Dan semua sudah tersedia, tinggal kita bedaki dan akan menjadi sanjungan hati bagi setiap warga yang datang menikmati alam Gayo,” kata Akhmad Noersyam.
Dirinya bertekad demikian. Namun jalan ini menjadi salah satu dirinya ingin bersama warga Gayo membangun kawasan wisata yang menjadi idaman.
Sebagai seorang yang sudah banyak mengenal daerah, Noersyam menginginkan Aceh Tengah dibangun sesuai dengan konsep alam pegunungan.
Dimana sebagai salah satu daerah yang menjadi kunjungan wisata harus memberikan konsep nyaman bagi pendatang atau wisatawan.
Dicontohkan seperti jalan, tata bangunan kota yang asri serta konsep keramahan penyedia wisata itu sendiri.
“Untuk kabupaten seindah Gayo ini hanya tinggal kita poles sedemikian rupa. Istilahnya kita bedaki pasti akan ramai dikunjunggi,” kata Noersyam saat ini sebagai GM Hotel Parkside Gayo Petro.
Disampaikan Noersyam sejauh ini dirinya telah mendapatkan dukungan dari beberapa pengelola wisata di Takengon.
“Ya sudah ada dukungan. Berbakti disalahkan satu daerah untuk kemajuan tentu tidak ada salahnya,” ungkap Noersyam percaya diri dengan mendapatkan dukungan dari komunitas Jawa serantau serta pengusaha lokal. (jur/hra)