class="wp-singular post-template-default single single-post postid-136755 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bupati M. Nasrun Mikaris: Dampak MBG, Persatu Bulan Peredaran Uang Bisa Mencapai Rp5 Miliar di Simeulue Polres Bener Meriah Bekuk Dua Pelaku Curanmor MTsN 1 Banda Aceh Raih Juara Umum Event GENSA SMPN 1 Banda Aceh. Warga Tumpok Teungoh Ramai-ramai Bergotong Royong  Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1

INTERNASIONAL · 24 Mar 2025 14:46 WIB ·

Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Tembus 50.000 Orang


 Warga Palestina menunggu makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki. Perbesar

Warga Palestina menunggu makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki.

HARIANRAKYATACEH.COM – Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menembus angka 50.000 orang, demikian disampaikan otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza dalam sebuah pernyataan pada Minggu (23/3).

Dalam 24 jam terakhir, 41 jenazah dan 61 korban luka dibawa ke berbagai rumah sakit di seluruh Gaza, menambah jumlah korban tewas menjadi 50.021 orang, dengan 113.274 korban cedera sejak pertempuran meletus pada awal Oktober 2023, menurut pernyataan itu.

Sejak gelombang baru serangan udara Israel dimulai pada 18 Maret, sedikitnya 673 orang tewas dan 1.233 lainnya terluka, kata otoritas kesehatan.

Warga Palestina yang terpaksa melarikan diri dari daerah Al-Shayma di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, terlihat di sebuah jalan di Kota Gaza, pada 22 Maret 2025. ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama/Xinhua
Pada hari yang sama, Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan bahwa blokade bantuan ke Gaza yang diberlakukan oleh Israel selama tiga pekan telah mempercepat krisis kelaparan. Badan PBB tersebut menekankan bahwa penduduk Gaza bergantung pada impor untuk bertahan hidup, dengan semakin banyak anak-anak yang menghadapi kelaparan dan penyakit seiring bantuan masih terhambat.

“Tidak ada makanan, tidak ada obat-obatan, tidak ada air, tidak ada bahan bakar. Pengepungan yang lebih ketat dibandingkan dengan tahap awal perang,” tulis UNRWA di platform media sosial X.

Badan PBB tersebut menekankan bahwa penduduk Gaza bergantung pada impor untuk bertahan hidup, dengan semakin banyak anak-anak yang menghadapi kelaparan dan penyakit seiring bantuan masih terhambat.

Dalam pernyataan yang menandai Hari Air Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 22 Maret, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu mengutuk Israel karena menggunakan akses air sebagai alat penyiksaan dan pengungsian, dan menuduh bahwa tindakan itu bertujuan untuk merusak pembangunan dan memperkuat pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Israel menghentikan semua pasokan yang masuk ke Gaza pada 2 Maret dengan alasan keamanan.

Dia menyerukan agar gencatan senjata, akses bantuan tanpa batas, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza segera diterapkan sambil memohon dukungan global untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Selesai

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kepala DPMPTSP Aceh Pimpin Donor untuk Penuhi Kebutuhan Darah Aceh

21 April 2025 - 17:56 WIB

Dorong Sinergisitas Olahraga dan Budaya: ISBI Aceh Resmikan Lapangan Petanque Pertama di Kampus Seni

21 April 2025 - 17:26 WIB

Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards

21 April 2025 - 15:03 WIB

Hindari Lubang, Penumpang Sepmor Meninggal Setelah Mendapat Pertolongan

20 April 2025 - 19:53 WIB

Danrem Lilawangsa Minta Pemerintah Bangun Jalan ke Makam Cut Meutia

20 April 2025 - 18:48 WIB

Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1

20 April 2025 - 14:26 WIB

Trending di UTAMA