Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 19 Feb 2019 10:29 WIB ·

Jika tak Ada Lagi Baku Tembak, Bantuan Kemanusiaan Bisa Masuk Yaman


 Secercah harapan muncul di Yaman. Dua kubu yang berseteru, pemberontak Houthi dan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, setuju untuk menarik pasukan dari Hudaidah (Reuters) Perbesar

Secercah harapan muncul di Yaman. Dua kubu yang berseteru, pemberontak Houthi dan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, setuju untuk menarik pasukan dari Hudaidah (Reuters)

Harianrakyataceh.com – Secercah harapan muncul di Yaman. Dua kubu yang berseteru, pemberontak Houthi dan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, setuju untuk menarik pasukan dari Hudaidah. Jika tidak ada lagi baku tembak di area tersebut, bantuan kemanusiaan bisa kembali masuk. Penduduk yang kelaparan bisa segera terbantu.

’’Semua pihak mencapai kesepakatan tahap I tentang penempatan kembali tiap-tiap pasukan,’’ bunyi pernyataan PBB sebagaimana dikutip Reuters.

Selama ini pasukan Houthi berkuasa di dalam Hudaidah, sedangkan koalisi pimpinan Arab Saudi mengepung di sekelilingnya, terutama wilayah Timur. Houthi akan pergi dari Pelabuhan Saleef serta Ras Isa dan menjauh dari fasilitas-fasilitas kemanusiaan di wilayah tersebut.

yaman, perang yaman, krisis yaman, kelaparan,Jika tidak ada lagi baku tembak di area tersebut, bantuan kemanusiaan bisa kembali masuk. Penduduk yang kelaparan bisa segera terbantu (Al Jazeera)

Selanjutnya, pasukan koalisi pimpinan Saudi bakal mundur dari sisi timur Hudaidah yang selama ini dijadikan sebagai medan perang. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan yang difasilitasi PBB dan berlangsung selama dua hari di Hudaidah. Belum diketahui tanggal pasti penerapan demiliterisasi di wilayah tersebut.

Rencananya, sepekan mendatang pertemuan kembali diselenggarakan untuk finalisasi detail penempatan ulang pasukan.

Hudaidah memiliki pelabuhan besar yang menghadap Laut Merah. Yaitu, Pelabuhan Saleef untuk biji-bijian dan berbagai bahan lainnya. Lalu, Pelabuhan Ras Isa yang dikhususkan untuk minyak.

Dari dua pelabuhan tersebut, barang-barang impor dan bantuan kemanusiaan masuk ke Yaman. Karena itu, PBB berharap kesepakatan kali ini berjalan dengan baik dan tidak meleset seperti sebelumnya.

Dalam pertemuan di Swedia tahun lalu, kedua pihak sudah sepakat gencatan senjata pada 18 Desember. Seharusnya, penarikan pasukan dilakukan pada 7 Januari lalu. Tapi, hingga deadline terlewati, tak ada pasukan yang ditarik.

Editor           : Dyah Ratna Meta Novia
Reporter      : (sha/c22/dos)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Serangan Israel ke Iran Targetkan Pangkalan Militer Dekat Isfahan

19 April 2024 - 14:47 WIB

Drone Kiriman Israel yang Dilumpuhkan Ternyata Diluncurkan Penyusup dari Dalam Iran, Ada Pesan yang Hendak Disampaikan

19 April 2024 - 14:44 WIB

Google Kerja Sama dengan Israel, Karyawan Protes dan Duduki Kantor CEO

18 April 2024 - 15:37 WIB

AS Galang Dukungan dari Negara Sekutu, Israel Malah Gertak Iran

17 April 2024 - 14:55 WIB

Dubai Banjir Bandang Parah! Ilmuan Sebut Penyebabnya karena Ini

17 April 2024 - 14:52 WIB

Serangan ke Israel Berlanjut, Kali Ini Giliran Hizbullah

16 April 2024 - 15:19 WIB

Trending di INTERNASIONAL