BLANGPIDIE (RA) – Perjuangan panjang Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim guna mendapatkan tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan daerah itu akhirnya dikabulkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas.
“Untuk nelayan Abdya kami tambah kuota 1000 KL pada tahun 2020 ini, karena kita juga mengutamakan masyarakat nelayan dalam membantu ketahanan pangan di sektor perikanan dan kelautan,” kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa saat berkunjung ke Abdya, Rabu, (1/7).
Tim BPH Migas yang dipimpin langsung oleh Fanshurullah Asa berkunjung ke kabupaten Abdya, dalam rangka memastikan proses pendistribusian BBM subsidi jenis solar, premium dan gas elpiji 3 kilogram tepat sasaran.
Pada kesempatan itu bupati Abdya Akmal Ibrahim menyampaikan keluhan yang dialami oleh masyarakatnya selama ini, mulai dari kekurangan gas elpiji 3 kilogram hingga kelangkaan BBM subsidi jenis solar untuk para nelayan.
“Yang bermasalah selama ini adalah BBM subsidi jenis solar untuk nelayan, dan saya berharap kepada bapak kepala BPH Migas agar memberikan perhatian dengan menambahkan kuota BBM untuk mereka,” ujarnya
Begitu juga dengan gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat miskin. Disamping sering terjadi kelangkaan, masyarakat di pedesaan juga sering menyampiakina keluhan tentang tingginya harga penjualan diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Bupati berharap kepada kepala BPH Migas agar kedepan pendistribusian gas elpiji 3 kg subsidi dapat di kelola oleh Badan Usaha Milik Gampong atau BUMDes, agar penyalurannya menjadi tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala BPH Migas meminta seluruh pangkalan gas elpiji 3 kg subsidi di Kabupaten Abdya untuk melibatkan Badan Usaha Milik Gampong atau BUMDes agar proses pendistribusian untuk masyarakat miskin menjadi tepat sasaran.
“Gas elpiji 3 kg dan BBM subsidi ini untuk rakyat kecil, jadi, kami minta pihak Kepolisian untuk mengawasi pendistribusiannya dengan baik dan ketat, mulai dari sosialisasi hingga penindakan jika salah digunakan,” katanya.(mat).