Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METROPOLIS · 14 Jan 2022 10:11 WIB ·

Kemiskinan di Aceh Menjadi Perhatian Serius Pusat


 foto :Wakil Ketua lll DPRA, Safaruddin Perbesar

foto :Wakil Ketua lll DPRA, Safaruddin

HARIANRAKYATACEH.COM – Wakil Ketua III DPRA, Safaruddin mengingatkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2022 yang disahkan senilai Rp16,1 triliun diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan, stunting serta meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.

Dikatakan Safaruddin, meski pengesahan ini telah sesuai dengan hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap APBA 2022. Namun pemerintah pusat tetap memberikan perhatian serius soal kemiskinan di Aceh.

Safaruddin megatakan, hal tersebut menjadi wajar dikarenakan Aceh dinilai belum cukup serius dalam menangani setiap program penuntasan kemiskinan. “Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Aceh sekitar 15,08 persen. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan pengelolaan dana otsus yang cukup besar dinikmati Aceh setiap tahunnya,” kata Safaruddin, Kamis (13/1).

Jika dilihat dari tahun 2008 sampai dengan saat ini, kata Safaruddin, penggunaan dana otsus lebih banyak bermuara pada infrasuktur. Padahal di dalam poin UUPA diamanahkan untuk pengentasan kemiskinan. “Jadi selama ini spot anggarannya terlalu kecil untuk itu. Ini yang menjadi keseriusan dan perhatian di dalam pengesahan APBA itu sendiri,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Safaruddin, di bidang pendidikan, Aceh juga masih di bawah rata-rata nasional. Seharusnya Aceh bisa lebih dari itu, jika dilihat dari anggaran yang diamanatkan mencapai 20 persen. Maka dari itu, dinas pendidikan Aceh diminta harus segera mengevaluasi diri.

“Memang ada angka yang sedikit menggembirakan di dinas pendidikan Aceh, yakni sekolah Boarding school bisa menargetkan anak didiknya dengan kelulusan cukup tinggi,” pungkasnya.

Kemudian menyangkut stunting, Safaruddin mengingatkan agar persoalan itu harus menjadi perhatian serius, ditengah kucuran dana yang berlimpah untuk Aceh. “Aceh juga belum terlepas persolan gizi buruk, Aceh daerah kaya, kok bisa begini, punya masa depan dengan gizi buruk. Ini juga perhatian kita kedepan,” ujarnya. (mar)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Mantan Sekda Aceh Thantawi Ishak Berpulang Kerahmatullah

27 April 2024 - 23:28 WIB

Iklan Rokok Bertebaran di Banda Aceh, Begini Respon The Aceh Institute

27 April 2024 - 22:27 WIB

Kasdim 0101/KBA, Wakili Dandim Menghadiri Upacara Bakti Pemasyarakatan Ke-60

27 April 2024 - 16:58 WIB

Kakanwil Kemenkumham Aceh Pimpin Upacara HBP ke 60 di Lapas Banda Aceh

27 April 2024 - 11:18 WIB

Gidong, Diantara Matahari Terbit atau Tenggelam

26 April 2024 - 23:28 WIB

Catatan Kecil Khusus di Rakyat Aceh

26 April 2024 - 14:28 WIB

Trending di METROPOLIS