Aksi Tolak BBM di Lhokseumawe Ricuh, Mahasiswa Unimal Kepung Gedung DPRK
Perbesar
HARIANRAKYATACEH.COM– Aksi demo yang dilancarkan ribuan mahasiswa dari Universitas Malikussaleh (Unimal) ke gedung DPRK Lhokseumawe berlangsung ricuh, pada Senin (12/9) siang.
Para mahasiswa yang awalnya melakukan orasi didepan pintu utama gedung wakil rakyat Lhokseumawe. Kemudian, mereka diterima oleh Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail bersama Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T.Sofianus serta beberapa anggota DPRK lainnya. Bahkan, Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto serta Rektor Unimal Prof Herman ikut turun menemui pendemo.

Aksi demo mahasiswa dari Universitas Malikussaleh (Unimal) ke gedung DPRK Lhokseumawe berlangsung ricuh, pada Senin (12/9) siang.
Namun, pendemo tetap bersikeras ingin masuk ke ruang sidang DPRK Lhokseumawe untuk berdialog dan pihak dewan mengizinkan masuk perwakilan mahasiswa sekitar 50 orang. Akan tetapi, pendemo tidak mau menerima perwakilan dan harus masuk semua ke ruang DPRK setempat.
Aksi demo sempat dihentikan sementara saat berkumandang azan shalat Zuhur. Kemudian, dilanjutkan aksinya hingga kericuhan pun terjadi karena para mahasiswa mendobrak masuk pagar betis pasukan huru hara dari Mapolres Lhokseumawe. Mahasiswa juga membakar ban bekas serta melempar batu ke arah pasukan huru hara hingga mengenai kaca depan gedung wakil rakyat tersebut.
Selanjutnya, untuk membubarkan massa anarkis, petugas polisi dari mobil water cannon langsung menyemprotkan air kearah massa. Bahkan, seorang mahasiswa berusaha untuk menaik ke depan mobil water cannon milik Polres Lhokseumawe supaya tidak lagi di semprot air. Akan tetapi, mahasiswa itu langsung ditarik oleh petugas hingga terjatuh. Hingga berita ini diturunkan, aksi mahasiswa masih berlangsung.
Sementara tuntutan mahasiswa dalam aksi itu, tolak kenaikan BBM,menutut Pemerintah menangani BLT yang tidak tepat sasaran, tolak kenaikan tarif dasar listrik, berantas mafia minyak dan gas (Migas), hentikan pembangunan IKN demi memperbaiki perekonomian, mendesak DPRK Lhokseumawe membentuk tim pansus agar BBM bersubsidi tersalurkan dengan tepat sasaran, menuntut pemerintah agar menyelesaikan kasus HAM berat. (arm/ra)
Artikel ini telah dibaca 84 kali
Baca Lainnya
Trending di UTAMA