class="post-template-default single single-post postid-78978 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

GAYO-ALAS · 26 Sep 2022 07:28 WIB ·

Harga Anjlok, Pedagang Tomat Buang Hasil Panen


 Pedagang sayur membuang tomat di bak sampah di kawasan pasar induk Bale Atu, Kecamatan Bukit Sabtu (24/9). MASHURI | RAKYAT ACEH Perbesar

Pedagang sayur membuang tomat di bak sampah di kawasan pasar induk Bale Atu, Kecamatan Bukit Sabtu (24/9). MASHURI | RAKYAT ACEH

HARIANRAKYATACEH.COM | REDELONG – Akibat harga anjlok dan tidak laku dijual petani dan pedagang tomat di Kabupaten Bener Meriah terpaksa harus membuang hasil panen ke pinggir jalan dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di pasar induk Bale Atu, Kecamatan Bukit, Sabtu (24/9).

Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) Sabardi kepada Rakyat Aceh menyampaikan, harga tomat semenjak sepekan terakhir, terus mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 3.000 menjadi Rp 1.500-1.000. per Kg.

Akibat harga ajlok katanya permintaan dari luar Kabupaten Bener Meriah juga tidak banyak sehingga tomat tersebut tidak bisa dijual semua. “Biasanya setiap hari kami bisa menjual hingga 1 ton namun saat ini hanya 150 kg per hari” ungkapanya.

Untuk itu pihaknya mengaku harus membuang tomat yang sudah dipanen petani karena tidak bisa terjual. “Setiap hari di bak truk pengakut sampah ini penuh dengan tomat, nantinya akan dibuang ke TPA Uber –Uber,” ujarnya.

Ia menambahkan, dampak tidak laku terjual petani tomat di kabupaten Bener Meriah mengalami kerugian apalagi harga pupuk yang sangat mahal. “Untuk harga tomat saat ini bervariasi, jika buah super harga Rp 1.500 per kg, sedangkan buah ujung Rp 1.000 per kg” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang petani Ihsan (34) Warga Kampung Tingkem Bersatu mengaku akan mengalami kerugian puluhan juta jika harga tomat trus anjlok dan tidak laku terjual seperti saat ini.

Sebaliknya, harga obat-obatan dan pupuk di pasaran saat ini cukup tinggi mencapai Rp 1.300.000 per sak dan untuk 1 pate tomat dibutuhkan modal paling sedikit Rp 10 juta.
Selain itu ia juga mengaku akan semakin terlilit utang sebab untuk modal bertani sebelumnya ia harus meminjam modal kepada para pedagang dan kerabat. “ belum lagi harga kebutuhan sembako yang saat ini naik akibat naiknya harga BBM” tandasnya. (uri/min)

Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Satpol PP Dan WH Grebek Warung Penjual Tuak

5 February 2025 - 17:50 WIB

Belasan Pelajar Terjaring Operasi Preventif Satpol PP Aceh Tenggara

5 February 2025 - 17:24 WIB

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Trending di UTAMA