class="post-template-default single single-post postid-4879 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

Uncategorized · 23 Feb 2017 05:14 WIB ·

Mancing, Remaja Hanyut di Lae Kombih


 PENCARIAN KORBAN: Proses pencarian korban remaja yang hanyut terbawa arus di Sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam, Rabu (22/2).
KAYA ALIM/RAKYAT ACEH Perbesar

PENCARIAN KORBAN: Proses pencarian korban remaja yang hanyut terbawa arus di Sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam, Rabu (22/2). KAYA ALIM/RAKYAT ACEH

Kawan Pasrah Kepayahan Korban Diseret Arus

SUBULUSSALAM (RA) – Seorang remaja, Tarmizi (16) warga Desa Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam hanyut terbawa arus saat mincing di Lae Kombih, Rabu (22/2).

Juhardi ( 12) rekan korban menceritakan, hanyutnya korban berawal mereka bertiga mau memancing ikan ke Lae Kombih, 1 kilometer dari pemukiman warga. Ketiganya sepakat menyeberangi sungai lebarnya sekitar 15 meter itu untuk pindah lokasi memancing.

Juhardi bersama kawannya bernama Ilham terlebih dahulu menyeberangi sungai. Sesaat mau sampai ke seberang, Juhardi diketahui anak yatim ini mengaku tidak bisa lagi mengayunkan tangannya karena beban dibawa terlalu berat.

Merasa berat, Juhardi langsung melemparkan bawaannya dan Ilham yang sudah duluan sampai ke pinggir langsung membantu dengan menyodorkan kayu ketangan Juhardi untuk ditarik ke pinggir. Sementara, Tarmizi berada dibelakang mereka hanyut terbawa arus sungai.

“Pertama sampai keseberang Ilham dan Saya diurutan kedua. Saya juga sudah terbawa arus karena airnya terlalu deras untung dibantu Ilham sebelumnya sudah sampai kepinggir. Setelah saya sampai kepinggir, kami melihat Tarmizi masih mau menyeberang di belakang saya terbawa arus sambil meminta tolong,“ cerita Juhardi.

Karena merasa kelelahan, Juhardi dan Ilham tidak bisa berbuat apa-apa dan melihat Tarmizi hanyut hingga sekitar 50 meter. Ketika itu ada warga lainnya mereka lihat dan Juhardi dan Ilham berteriak meminta tolong.
Mengetahui kabar itu, warga lainnya berduyun-duyun mendatangi lokasi. Sementara, Ibu Tarmizi bersama neneknya menangis histeris dipinggir sungai. Menurut warga lainnya, korban yang kini masih duduk dikelas satu SMK itu tidak pandai berenang

“Setau saya Tarmizi itu memang tidak pandai berenang “ kata ibu-ibu yang mendatangi lokasi menyaksikan proses pencarian.

Hingga menjelang magrib, Tarmizi belum ditemukan. Puluhan personel Tim SAR bersama Personel Polsek Simpang Kiri dan personel Koramil bersama masyarakat di sana turun ke sungai untuk mencari korban. Bahkan lebih dari lima perahu mesin milik warga ditambah perahu karet milik tim SAR dikerahkan menyisir sungai lae kombih untuk mencari, namun korban belu ditermukan. (lim/min)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BP3MI Aceh Pulangkan Korban TPPO di Malaysia

7 January 2025 - 14:49 WIB

Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

31 December 2024 - 12:02 WIB

Pesawat Azerbaijan hilang kendali sebelum jatuh, Tersambar Rudal ??? 

27 December 2024 - 17:26 WIB

Kaleidoskop Politik 2024: Kematangan Demokrasi Indonesia Teruji

27 December 2024 - 17:10 WIB

Mengenal Kearifan Smong Sebagai Sistim Peringatan Dini Dalam Mitigasi Bencana

20 December 2024 - 19:15 WIB

Sosialisasi Coretax dan Upaya Peningkatan Literasi Perpajakan Untuk PPAT Wilayah Aceh

10 December 2024 - 17:35 WIB

Trending di Uncategorized