class="post-template-default single single-post postid-21728 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

Uncategorized · 25 Aug 2019 07:17 WIB ·

Dihajar Praneeth, Jojo Tersingkir


 SALAMAN: Jonatan Christie menyalami pemain India Sai Praneeth B, usai laga di St Jakobshalle, Basel, kemarin Perbesar

SALAMAN: Jonatan Christie menyalami pemain India Sai Praneeth B, usai laga di St Jakobshalle, Basel, kemarin

(Harianrakyataceh.com) – Puasa medali kejuaraan dunia di sektor tunggal putra berlanjut. Jonatan Christie, satu-satunya harapan Indonesia yang tersisa di babak 8 besar, tersingkir. Dia tak mampu mengatasi perlawanan Sai Praneeth B, pemain India yang sehari sebelumnya menghajar Anthony Sinisuka Ginting, untuk meraih tiket semifinal. Dalam laga di St Jakobshalle, Basel, tadi malam, Jonatan menyerah 23-25, 14-21.
Sejak awal, laga memang berjalan superketat. Jojo—sapaan Jonatan—yang terlalu berhati-hati dan ragu menerapkan strategi membuat permainan Praneeth berkembang. Kejar-mengejar skor sangat ketat. Masalah dimulai saat mereka deuce di posisi 22-22. ‘’Saya ada problem sedikit di engkel. Sekali sempat bunyi,’’ ungkap Jojo, dalam pernyataan pers yang dikutip PP PBSI.
 Pemain 21 tahun itu pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Sehingga dia trauma. Dia tak berani memaksakan pergerakan kakinya. Alhasil, permainannya di game kedua menurun drastis. Dia langsung tertinggal 3-11. Dengan segala upaya, dia sempat mendekatkan poin menjadi 12-15. Namun, keunggulan Praneeth sudah terlalu jauh untuk terus dikejar. Jojo pun menyerah.
‘’Iya, di game kedua tempo saya sudah kendor. Karena memang agak ngilu kalau buat gerak refleks,’’ ungkap Jojo. ‘’Apalagi kalau bola-bola jauh, biasanya kan kita harus maksa. Tapi tadi benar-benar kalau refleks sedikit, sudah berasa,’’ lanjut dia. Memang, berkali-kali Praneeth menempatkan bola di dekat net di sisi kanan Jojo, yang tidak bisa dijangkau.
Unggulan keempat itu mengungkap, problem engkel sudah dia rasakan sejak turnamen Indonesia Open Juli lalu. Tepatnya saat melawan Hans-Kristian Solberg Vittinghus di babak kedua. Kaki kiri yang terasa. Kondisi itu dia bawa sampai Japan Open. Untungnya, dia bisa mengatasi dengan baik. Jojo malah sukses melaju hingga final di turnamen itu.
 Nah, dua hari sebelum berangkat ke Basel, engkelnya bermasalah lagi. Kali ini yang sebelah kanan. ‘’Cuma nggak sampai bunyi, jadi saya pikir nggak masalah,’’ tuturnya kecewa. Ya, kali ini pemain yang selalu bersikap positif itu tidak dapat menyembunyikan penyesalannya. Sebab, sejak awal dia memasang target minimal semifinal. Dan dia hanya selangkah menuju medali.
Namun, dia tetap bersyukur. Karena engkelnya tidak sampai cedera. Sepulang dari Basel, dia akan memulihkan kondisi dulu. ‘’Targetnya kan ke Olimpiade. Jangan sampai pas Olimpiade justru masalahnya terulang lagi. Kekalahan ini bisa dibilang 50-50 karena kaki dan ragu-ragunya saya. Di game pertama saya akui sempat ragu dalam menerapkan strategi,’’ tandas dia.(jpnn)
Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BP3MI Aceh Pulangkan Korban TPPO di Malaysia

7 January 2025 - 14:49 WIB

Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

31 December 2024 - 12:02 WIB

Pesawat Azerbaijan hilang kendali sebelum jatuh, Tersambar Rudal ??? 

27 December 2024 - 17:26 WIB

Kaleidoskop Politik 2024: Kematangan Demokrasi Indonesia Teruji

27 December 2024 - 17:10 WIB

Mengenal Kearifan Smong Sebagai Sistim Peringatan Dini Dalam Mitigasi Bencana

20 December 2024 - 19:15 WIB

Sosialisasi Coretax dan Upaya Peningkatan Literasi Perpajakan Untuk PPAT Wilayah Aceh

10 December 2024 - 17:35 WIB

Trending di Uncategorized