IDI (RA) – Bupati Aceh Timur, H. Hasballah HM.Thaib, SH turun langsung ke sekolah untuk memastikan proses belajar tatap muka tingkat PAUD/TK dan SD di daerahnya berjalan lancar, Senin (31/8/2020
“Murid TK dan SD mulai hari ini sudah mulai mengikuti pembelajaran tatap muka kembali setelah beberapa bulan belajar di rumah akibat COVID-19. Namun harapan kita belajar tatap muka ini tetap mematuhi prokes,” kata bupati usai berkunjung ke SDN 1 Idi dan TK Bungong Jeumpa, Idi Rayeuk.
Dia memastikan, protokol kesehatan juga berlaku untuk seluruh guru yang mengajar di kelas dan guru piket. Begitu juga dengan wali murid yang mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah juga diharapkan tetap mengenakan masker.
Pada kesempatan itu, Bupati Aceh Timur juga mengingatkan agar wali murid tidak memasuki halaman sekolah, kecuali jika memiliki keperluan. “Saat mengantar dan menjemput anak-anaknya cukup menjemput di pintu pagar dengan tetap menjaga jarak antrian,” sebut bupati.
Dirinya meminta masyarakat untuk memperketat prokes tersebut, sehingga menghindari terpaparnya masyarakat dari wabah virus Corona. “Alhamdulillah, terhitung hari ini jumlah warga yang terserang COVID-19 kembali ke angka 0. Artinya, sebanyak 36 warga Aceh Timur yang sebelumnya terjangkit Corona kini sudah sembuh,” terang bupati yang akrap disapa Rocky.
Untuk itu, pihaknya kembali meminta seluruh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur terus memantau dan memonitoring proses tatap muka seluruh TK, SD dan SMP didaerah itu agar berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. “Tidak hanya saat sekolah, namun masker wajib di pakai saat keluar rumah hingga kembali ke rumah,” demikian Rocky.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Saiful Basri, M.Pd, terpisah menambahkan, pembelajaran tatap muka seluruh TK dan SD berlangsung dengan mematuhi prokes. Bahkan pihaknya sepekan sebelumnya telah meminta seluruh kepala TK dan SD menyiapkan segala kebutuhan siswa/i dan guru, seperti alat pemeriksa suhu tubuh, masker, tempat cuci tangan dan mengatur jarak kursi minimal semeter.
“TK dan SD yang memiliki siswa lebih dari 20 orang setiap kelas untuk dilakukan pergantian hari belajar tatap muka, sehingga tidak terjadi kerumunan. Bahkan kita juga minta sekolah untuk tidak mengizinkan pedagang jajanan dalam lingkungan sekolah, sehingga anak-anak selama belajar tatap muka tidak memiliki peluang untuk membeli jajanan.” Pungkas Saiful Basri. (mol/ra)