class="post-template-default single single-post postid-58797 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE · 1 Dec 2021 14:35 WIB ·

Imbauan BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat di Wilayah Pegunungan Aceh


 Seorang warga sedang berjalan dalam air banjir, dengan ketinggian mencapai pinggang orang dewasa. Antara Perbesar

Seorang warga sedang berjalan dalam air banjir, dengan ketinggian mencapai pinggang orang dewasa. Antara

LHOKSEUMAWE (RA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat di wilayah pegunungan Aceh dalam sepekan ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Malikussaleh, Siswanto di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan potensi hujan di wilayah pegunungan tersebut berpotensi terjadinya bencana alam tanah longsor dan banjir.

“Meskipun di wilayah pesisir masih dalam kategori aman dari cuaca buruk, namun masyarakat diminta tetap mewaspadai imbas dari cuaca buruk di wilayah pegunungan,” kata Siswanto.

Terkait prakiraan cuaca, kata Siswanto, wilayah tengah Aceh mengalami intensitas hujan sedang hingga lebat serta berpotensi angin kencang. Sedangkan wilayah pesisir, hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.

“Warga di beberapa kecamatan di Aceh Utara juga diharapkan agar tetap waspada, meskipun belum adanya potensi cuaca buruk. Namun potensi banjir masih memungkinkan terjadi akibat hujan di pegunungan Kabupaten Bener Meriah,” tuturnya.

Potensi ini, kata Siswanto, diperkirakan akan terjadi sejak Desember hingga Februari 2022 mendatang. Bahkan potensi tersebut akan disertai dengan fenomena La Nina yang menyebabkan adanya uap air yang memasuki kawasan pesisir maupun pegunungan di Aceh.

Fenomena tersebut juga menyebabkan bencana hidrometeorologi. Potensi angin kencang diperkirakan terjadi karena adanya pembentukan awan konvektif seperti awan cumulonimbus, kata Siswanto.

“Kami mengimbau nelayan atau masyarakat yang beraktivitas di laut agar tetap waspadai perubahan cuaca atau arah mata angin yang mengakibatkan ketinggian gelombang laut mencapai 2,5 meter,” pungkas Siswanto. (ant/icm)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Empat Tersangka Jaringan Narkoba Luar Negeri Diciduk

4 February 2025 - 18:16 WIB

MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

4 February 2025 - 18:06 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Trending di UTAMA