RAKYAT ACEH | SUBULUSSALAM – Kisah memilukan yang di alami Rahmadi, warga Desa Belukur Makmur, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, membawa anaknya yang sakit menderita tumor menaiki becak mesin untuk berobat ke RSUDZA Banda Aceh kini masih dalam perjalanan.
Rahmadi bersama istri nya bernama Raimah serta dua orang anak nya yang masih kecil terpaksa sabar karena sejak perjalanan dari Kota Subulussalam menuju Banda Aceh menempuh perjalanan 580 kilometer terpaksa berhenti karena keadaan mesin becak yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baru sampai ke Meulaboh mesin becak tersebut sudah dua kali rusak dan terpaksa dibawa ke bengkel ditambah uang yang mereka pegang hanya Rp 1,3 juta untuk kebutuhan biaya minyak dan biaya hidup untuk mendampingi putra nya bernama M. Rasid (7) yang menderita tumor di bagian pinggang belakangnya.
“Di daerah Desa Suka Maju atau 30-an kilometer dari Subulussalam mesin becak mengalami rusak lahar nya pecah terpaksa kami membawa ke bengkel. Sampai ke daerah Meukek, Kabupaten Aceh Selatan kembali rusak dan terpaksa kembali di bawa ke bengkel. Saat ini kami sudah di Meolaboh untuk istirahat di rumah famili,” ungkap Sahmidun, paman M. Rasid yang ikut mendampingi dalam perjalanan.
Sahmidun pun mengaku keikutsertaan nya mendampingi keponakannya itu lantaran orangtua, M. Rasid belum pernah ke Banda Aceh apalagi ke RSUDZA, sehingga Rahmadi bersama istri nya meminta bantu agar Sahmidun ikut naik becak sebagai pemandu jalan menuju Banda Aceh.
“Sebenarnya kami hanya modal nekat berangkat ke Banda Aceh menaiki becak. Karena kami hanya memegang uang Rp 1,3 juta itu pun dari pinjaman agar kami bisa berangkat ke Banda Aceh” tambah Sahmidun menjawab pertanyaan Rakyat Aceh melalui sambungan telepon seluler nya, Minggu, 19 Juni 2023.
Karena becak sudah dua kali rusak ditambah biaya makan di perjalanan, kini keuangan mereka sudah menipis itu pun masih sampai ke Meolaboh.
“Kami lagi istirahat karena kecapean dalam perjalanan. Apalagi dalam perjalanan kadang kami di guyur hujan terpaksa berhenti,” tambah Sahmidun. (lim)