class="wp-singular post-template-default single single-post postid-138046 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Wali Kota Segera Wujudkan Penanganan Sampah Secara Komprehensif Kapolda Aceh Kunker ke Pulau Simeulue  Danrem Lilawangsa: TNI Siap Wujudkan Santri Aceh Mandiri  Karena Utang Rp 300 Ribu, Santri Bunuh Santri Di Pidie Jaya UNRWA ungkap tak ada bantuan masuk ke Gaza sejak 2 Maret

METROPOLIS · 17 Apr 2025 09:27 WIB ·

Remaja di Era Digital: Ketergantungan Game Online dan Dampaknya terhadap Kehidupan Lingkungan Sosial


 Remaja di Era Digital: Ketergantungan Game Online dan Dampaknya terhadap Kehidupan Lingkungan Sosial Perbesar

Oleh: Dr. Khausar, M.Si
(Wakil Rektor III Universitas Cipta Mandiri dan Dosen Pascasarjana UBBG)

‎Di era digital, perkembangan teknologi dan informasi berlangsung dengan sangat pesat, bahkan perubahan terjadi dalam hitungan detik. Kemajuan ini membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif, terutama bagi kalangan remaja.

Dengan akses informasi yang semakin mudah, remaja dapat memperoleh berbagai pengetahuan, hiburan, hingga permainan digital hanya dengan beberapa sentuhan di layar perangkat mereka. Salah satu fenomena yang berkembang pesat adalah ketergantungan terhadap game online, yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan individu tetapi juga berdampak pada aspek sosial, keluarga, dan pendidikan mereka.

‎Fenomena Ketergantungan Game Online Dikalangan Remaja

‎Game online kini tidak hanya populer di kota-kota besar, tetapi juga telah merambah ke pelosok desa. Akses internet yang semakin luas memungkinkan remaja untuk bermain kapan saja dan di mana saja. Kepemilikan perangkat pribadi seperti smartphone dan tablet semakin meningkatkan intensitas permainan mereka.

Sayangnya, banyak orang tua yang memberikan perangkat ini tanpa pengawasan yang memadai, sehingga remaja bebas mengakses berbagai aplikasi tanpa batasan waktu.

‎Ketergantungan pada game online bukan hanya terjadi pada remaja, tetapi juga merambah ke kalangan dewasa. Beberapa bahkan menjadikan game online sebagai sumber penghasilan, baik melalui streaming, kompetisi, maupun penjualan akun dan item digital. Meskipun ada aspek ekonomi yang berkembang dari industri game, dampak negatifnya terhadap kehidupan lingkungan sosial remaja tetap harus menjadi perhatian utama.

‎Dampak Ketergantungan Game Online terhadap Kehidupan Lingkungan Sosial Remaja.
‎Ketergantungan pada game online dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan lingkungan sosial remaja. Beberapa dampak utama yang dapat diamati antara lain:

‎1. Menurunnya Interaksi lingkungan Sosial.
‎Remaja yang terlalu sering bermain game online cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar dari pada berinteraksi secara langsung dengan keluarga, teman, atau lingkungan sosial sekitarnya. Mereka lebih nyaman berkomunikasi secara virtual dari pada berbicara secara langsung, yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.

‎2. Menurunnya Prestasi Akademik
‎Banyak remaja yang kecanduan game online mengalami penurunan prestasi akademik. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar sering kali tersita untuk bermain game. Selain itu, kurangnya waktu tidur akibat bermain hingga larut malam juga berdampak pada konsentrasi dan daya ingat mereka di sekolah.

‎3. Gangguan Emosional dan Perubahan Perilaku
‎Beberapa remaja yang kecanduan game online cenderung lebih mudah marah, stres, dan frustrasi jika mengalami kekalahan dalam permainan. Mereka juga bisa menjadi lebih tertutup, sulit berkomunikasi dengan orang lain, atau bahkan mengalami gangguan kecemasan. Dalam kasus yang lebih parah, mereka bisa mengalami kecanduan yang berujung pada depresi.

‎4. Dampak terhadap Kesehatan Fisik
‎Bermain game dalam waktu yang lama tanpa jeda dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan mata, nyeri otot akibat kurangnya aktivitas fisik, serta pola makan yang tidak teratur. Kurangnya olah raga dan kebiasaan duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya.

‎5. Ketidakseimbangan dalam Kehidupan Keluarga
‎Remaja yang terlalu asyik dengan game online sering kali mengabaikan waktu bersama keluarga. Mereka cenderung mengurung diri di kamar dan jarang berpartisipasi dalam kegiatan keluarga. Hal ini dapat mengurangi kedekatan emosional antara anak dan orang tua, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kesenjangan komunikasi dalam keluarga.

‎6. Meningkatnya Risiko Perilaku Negatif
‎Dalam beberapa kasus, ketergantungan pada game online dapat membuat remaja terlibat dalam perilaku negatif, seperti berbohong kepada orang tua tentang durasi bermain, mencuri uang untuk membeli item dalam game, atau bahkan terlibat dalam perjudian online. Beberapa game juga mengandung unsur kekerasan yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku remaja dalam kehidupan nyata.

‎Peran Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah dalam Mengatasi Ketergantungan Game Online

‎Mengatasi ketergantungan game online pada remaja bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk orang tua, masyarakat, dan pemerintah, untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi perkembangan remaja.

‎1. Peran Orang Tua
‎Orang tua memiliki peran utama dalam mengontrol dan mengawasi aktivitas anak mereka di dunia digital. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
‎Membatasi Waktu Bermain: Orang tua harus menetapkan batasan waktu yang jelas untuk bermain game agar tidak mengganggu aktivitas lain yang lebih penting.
‎Mendorong Kegiatan Alternatif: Mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan lain seperti olahraga, seni, atau organisasi sosial agar mereka tidak terlalu bergantung pada game sebagai hiburan utama.
‎Membangun Komunikasi yang Baik: Orang tua harus mendengarkan dan memahami alasan anak bermain game serta memberikan edukasi mengenai dampak negatif jika bermain secara berlebihan.
‎Menggunakan Kontrol Digital: Memanfaatkan fitur parental control pada perangkat digital untuk membatasi akses ke game tertentu dan memantau aktivitas anak secara online.

‎2. Peran Masyarakat dan Lingkungan sosial Sekitar
‎Masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan yang kondusif bagi remaja. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
‎Menyediakan Fasilitas dan Kegiatan Positif: Masyarakat dapat menyediakan sarana olahraga, pusat kreativitas, atau ruang belajar bersama untuk mengalihkan perhatian remaja dari game online.
‎Meningkatkan Kesadaran akan Bahaya Game Online Berlebihan: Mengadakan seminar atau diskusi tentang dampak ketergantungan game online agar masyarakat lebih peduli dan waspada.
‎Membantu Pengawasan Bersama: Tetangga, guru, dan tokoh masyarakat bisa berperan dalam mengawasi remaja di lingkungan mereka agar tidak terjebak dalam kecanduan game.

‎3. Peran Pemerintah
‎Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ketergantungan game online dengan kebijakan dan regulasi yang lebih ketat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
‎Membatasi Akses Game Online untuk Anak di Bawah Umur: Pemerintah dapat bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan platform game untuk menerapkan pembatasan usia dan jam bermain.

‎Mengembangkan Program Edukasi Digital: Meningkatkan kesadaran tentang penggunaan internet yang sehat melalui kurikulum sekolah dan kampanye publik.
‎Mendorong Industri Game yang Lebih Bertanggung Jawab: Mendorong pengembang game untuk membuat fitur yang mendukung keseimbangan digital, seperti sistem peringatan jika pemain bermain terlalu lama.

‎Kesimpulan

‎Ketergantungan game online merupakan fenomena yang tidak bisa diabaikan di era digital ini. Dampaknya terhadap kehidupan lingkungan sosial, akademik, emosional, dan kesehatan remaja sangatlah signifikan. Oleh karena itu, peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas.
Dengan pengawasan yang tepat, edukasi yang baik, dan lingkungan yang mendukung, remaja dapat memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa harus terjebak dalam ketergantungan yang merugikan masa depan mereka.

‎Membangun keseimbangan dalam penggunaan teknologi adalah kunci utama agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang produktif dan berkarakter kuat. Teknologi, termasuk game online, seharusnya menjadi alat yang membantu pengembangan diri, bukan justru menjadi penghambat dalam kehidupan sosial dan masa depan mereka.

Artikel ini telah dibaca 139 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ketua Umum PPA Prof Marniati Jenguk Korban Luka Bakar Asal Subulussalam di RSUDZA

19 April 2025 - 08:28 WIB

Pusat Riset Ilmu Kepolisian USK Gelar Seminar Nasional Bahas RUU KUHAP

18 April 2025 - 06:38 WIB

Disdik Aceh Himbau Sekolah Tak Wajibkan Wisuda, Utamakan Pemulihan Ekonomi Orang Tua

17 April 2025 - 12:56 WIB

Disdik Aceh laksanakan Evaluasi dan Seleksi Kepala Sekolah untuk Wujudkan Kepemimpinan Sekolah Berkualitas

16 April 2025 - 10:17 WIB

Pemerintah Aceh Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat di SMA 2 Unggul Ali Hasymy dan SMP 2 Ali Hasymy

16 April 2025 - 10:09 WIB

GEKRAFS Aceh Dukung Film Sejarah Aceh-Ottoman: Harus Standar Hollywood!

14 April 2025 - 11:17 WIB

Trending di METROPOLIS