class="post-template-default single single-post postid-32682 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

NANGGROE TIMUR · 4 Jul 2020 06:50 WIB ·

Haji Uma Ajak Masyarakat Aceh Sadar Hukum


 Haji Uma Ajak Masyarakat Aceh Sadar Hukum Perbesar

BIREUEN (RA) – Anggota DPD/MPR RI asal Aceh H. Sudirman (Haji Uma) menyampaikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan menjadi faktor pendukung agar masyarakat sadar hukum.

Hal ini disampaikan Haji Uma pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Coffee Shop PANG5, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Jumat (19/6).

Hadir pada kegiatan tersebut, diantaranya Anggota DPRK, Mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen Muhammad Arif, Camat, Kapolsek, Danramil, Apdesi, Umum Mukim, PLD, unsur Kepemudaan serta Keuchik (Kades) dan Sekdes se- Kecamatan Peudada.

Haji Uma menyampaikan jika pertukaran kepemimpinan serta pengaruh globalisasi, terlihat nilai kebangsaan seakan sudah mulai luntur. Demikian juga  keberagaman, hingga membuat warga negara goyang tehadap persatuan dan kesatuan bangsa.  Hingga semangatnya sering dilupakan oleh anak bangsa, pilar merupakan roh kebangsaan dan bermuara dari semua sisi berdasarkan Undang – Undang 1945.

Empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Hal tersebut tertuang dalam Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, untuk mengawal jalannya proses demokrasi tentu diperlukan masyarakat yang sadar akan hukum.

“Empat pilar inilah yang menjadi faktor pendukung agar masyarakat sadar hukum,” ujar mantan pemeran serial komedi Empang Breuh ini.

Haji Uma melanjutkan, Empat Pilar  juga merupakan potensi untuk menguatkan negara dari pengaruh buruk dunia luar yang bisa meluluhlantakkan jati diri bangsa.

“Kebebasan tanpa batas dapat kita tekan dengan pemahaman yang baik mengenai empat pilar tersebut,”terangnya.

Lebih lanjut Haji Uma menambahkan, untuk menjaga serta melestarikan nilai – nilai tersebut,  itu tanggung jawab kita bersama selaku anak bangsa. Pancasila merupakan suatu dasar bernegara dari sila pertama dan seterusnya, negara tidak pernah membenarkan warganya yang tanpa beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan.

Perlu diperhatikan, nilai kebangsaan harus tetap terpelihara di dalam diri warga negara di semua jabatan yang di sandang. Dengan mengupayakan apa yang dapat diberi kepada bangsa, bukan sebaliknya, apa yang didapat dari negara.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mewarisi generasi dengan berbagai program dan karya. Apalagi dewasa ini seakan ada yang ingin mengobok – obok dan merongrong Pancasila, dengan berbagai celah yang sengaja diupayakan,” pungkas Haji Uma yang Sekretaris Kelompok Pengkajian UU dalam lembaga MPR.

Sebelumnya, Ketua Apdesi Kecamatan Peudada, Ir Hurriman menyampaikan, satu – satunya permasalahan yang sudah berkarat di Kecamatan Peudada adalah Irigasi Aneuk Gajah Rheot, yang mulai dikerjakan dari tahun 2007 silam masih terlantar. Sehingga mengakibatkan sebahagia besar sawah tidak terairi setiap kali musim tanam.

“Sampai kapan irigasi ini akan ditelantarkan dan kepada siapa para petani harus mengadu.Tahun demi tahun berlalu dengan hasil yang masih Nihil, belum ada penyelesaian, kami menggantung harapan kepada Haji Umar untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat petani. Entah siapa yang salah menyangkut terlantarnya irigasi Aneuk Gajah Rheot, kami hanya bisa menanti sambil menangis, yang seolah – olah telah berputus asa,” ujar Hurriman.

Hal serupa juga dinyatakan Muhammad Arif (mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen), Irigasi Aneuk Gajah Rheot merupakan Proyek Multi Year, yang harus dianggarkan setiap tahun. Anggarannya tidak mungkin tertampung dengan APBK maupun APBA, DPRK Bireuen setiap tahun harus mengawasi penganggaran yang di ajukan ke Dirjen Pengairan Pusat melalui APBA.

“Seakan terkesan Irigasi Aneuk Gajah Rheot menjadi korban ke egoan kepemimpinan yang tidak berkesudahan, diharapkan dinas Pengairan Propinsi komit terhadap lanjutan pembangunan Irigasi Aneuk Gajah Rheot. Sehingga 3250 Ha sawah petani dibeberapa kemukiman, tidak lagi bermimpi setiap kali musim tanam,” ungkap mantan wakil ketua DPRK Bireuen

Ketua Panitia melalui Keuchik (Kades) Ara Bungong, Helmi kepada tim menyebutkan, sosialisasi hari ini merupakan gagasan yang disepakati oleh 52 Kepala Desa dan 6 kemukiman dalam Kecamatan Peudada. Pelaksanaan kegiatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. (Ra)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

14 January 2025 - 18:13 WIB

Warga Desak Pj Bupati Bireuen Ganti Camat Pandrah

13 January 2025 - 17:19 WIB

Camat Pandrah Dukung Keuchik Pecat Aparatur Desa Meunasah Reudeup dengan Semena-mena

12 January 2025 - 16:45 WIB

Dua Calon Ketum BPC Hipmi Lhokseumawe Lolos Verifikasi

12 January 2025 - 15:38 WIB

Diduga Tak Transparan, Masyarakat Meunasah Reudeup Berhasil Desak Keuchik Mengundurkan Diri

11 January 2025 - 11:04 WIB

Tiga Calon Ketum BPC HIPMI Kota Lhokseumawe Siap Bertarung

8 January 2025 - 19:40 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE