class="post-template-default single single-post postid-36465 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

Uncategorized · 27 Sep 2020 09:42 WIB ·

Direktur RSUDZA Minta Kepala BNPB Bangun Rumah Sakit Lapangan di Aceh


 Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menggelar rapat dengan Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, membahas tentang penanganan Covid-19 di Aceh, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu (26/9/2020) Perbesar

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menggelar rapat dengan Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, membahas tentang penanganan Covid-19 di Aceh, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu (26/9/2020)

BANDA ACEH (RA) – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), dr. Azharuddin, meminta kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Doni Monardo, agar dapat membantu pembangunan rumah sakit lapangan di Aceh. Ia mengatakan, jumlah peningkatan pasien Covid-19 sudah melebihi daya tampung rumah sakit rujukan yang ada saat ini.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat koordinasi Penanganan Covid 19 dan pemberian bantuan oleh Satuan Tugas Nasional Penanganan Covid 19, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu, (26/9).

Azharuddin mengatakan, saat ini RSUDZA merawat pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan maupun berat. Sementara fasilitas RICU yang dimiliki rumah sakit tersebut hanya berjumlah 6 ruangan. “Kami melihat ini amat sangat tidak cukup,”kata Azharuddin.

Selama ini pihaknya juga melakukan renovasi sejumlah ruangan di gedung lama RSUDZA. Ruang tersebut kemudian dimanfaatkan untuk tempat isolasi pasien positif dengan gejala ringan maupun berat yang dirujuk dari kabupaten/kota.

Ia mengatakan, ada begitu banyak pasien yang tidak bisa mendapatkan tempat isolasi untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Sehingga harus melakukan isolasi secara mandiri.

“Untuk itu kebutuhan rumah sakit lapangan untuk Aceh, untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat amat sangat dibutuhkan. Kita tidak mengharapkan berapa lama pandemi ini, tapi dengan melihat angka kasus hari ini akan ada kecendrungan terus meningkat,”kata Azharuddin.

Menurut Azharuddin, ruang RICU yang dimiliki RSUDZA saat ini masih sangat standar. Sebab ruangan tersebut dipakai dari bangunan lama.

“Mudah-mudahan apa yang sedang kami siapkan untuk pembangunan rs lapangan ini bisa segera terealisasi. Karena tidak butuh waktu lama untuk membangun rs ini,”kata Direktur RSUDZA.

“Mudah-mudahan dengan adanya rs lapangan, dengan memiliki 200 lebih tempat tidur merupakan suatu hal yang akan sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien gejala sedang dan ringan maupun berat,”tutup Azharuddin. (ra)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BP3MI Aceh Pulangkan Korban TPPO di Malaysia

7 January 2025 - 14:49 WIB

Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

31 December 2024 - 12:02 WIB

Pesawat Azerbaijan hilang kendali sebelum jatuh, Tersambar Rudal ??? 

27 December 2024 - 17:26 WIB

Kaleidoskop Politik 2024: Kematangan Demokrasi Indonesia Teruji

27 December 2024 - 17:10 WIB

Mengenal Kearifan Smong Sebagai Sistim Peringatan Dini Dalam Mitigasi Bencana

20 December 2024 - 19:15 WIB

Sosialisasi Coretax dan Upaya Peningkatan Literasi Perpajakan Untuk PPAT Wilayah Aceh

10 December 2024 - 17:35 WIB

Trending di Uncategorized