class="post-template-default single single-post postid-44296 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE · 23 Feb 2021 14:31 WIB ·

PNL Workshop Kurikulum Merdeka Belajar


 PNL menyelenggarakan workshop Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Senin (22/2).
FOR RAKYAT ACEH Perbesar

PNL menyelenggarakan workshop Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Senin (22/2). FOR RAKYAT ACEH

LHOKSEUMAWE (RA) – Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) menyelenggarakan workshop Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Senin (22/2). Kegiatan itu dalam rangka menyelaraskan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diikuti oleh 40 peserta dari PNL.

Termasuk peserta dari Politeknik Kutaraja Banda Aceh yang dilaksanakan di Ruangan UPT Teknik Informatika Komputer (TIK) PNL selama dua hari 22-23 Februari 2021. Dalam sambutannya, Direktur PNL, Rizal Syahhyadi berharap kepada peserta untuk mengikuti workshop lebih serius, karena kegiatan ini sangat penting.

“Bapak dan ibu peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Saya titipkan masa depan kampus kita di tangan bapak ibu. Kita akan terus menyempurnakan kurikulum. Apalagi ada hibah yang besar dari Ditjen Pendidikan Vokasi,” katanya.

Dalam kesempatan itu di hadapan peserta, Rizal Syahyadi juga menginformasikan, bahwa saat ini dunia pendidikan di Indonesia dikelompokkan dua, yakni Dikti dan Diksi. Oleh sebab itu, rujukan penyusunan kurikulum harus dibaca aturan.

“Penyusunan kurikulum harus disesuaikan, sesuai aturan. Kita ini adalah lembaga pemerintah, jadi ikuti aturan pemerintah,” tegas Rizal Syahyadi.

Kemudian dalam rangka Merdeka Belajar, ia juga mengatakan pentingnya kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

“Jadi kita harus bekerjasama dengan Industri, untuk itu garda terdepan adalah Program Studi. Jika kita tidak menjalin kerjasama dengan industri, mau dibawa kemana mahasiswa kita?” ujarnya.

“Dengan SMK juga kita bekerjasama. Ada 218 SMK di Aceh, maka kita buat kerjasama. Kita dengan SMK sejalur. Kami juga siap bermitra dengan kampus-kampus vokasi lain. Karena vokasi kuat dan menguatkan Indonesia,” lanjutnya.

Sementara Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (P4M) PNL, Ir Herry Mahyar MT mengatakan, workshop yang dilaksanakan pihaknya tersebut adalah kegiatan yang sudah direncanakan pada tahun 2020. Dengan menggunakan dana DIPA PNL. Ia juga berharap kepada peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan maksimal, agar bisa menyeleraraskan dengan Kurikulum Merdeka.

“Tapi berhubung Covid-19, maka digeser pada tahun ini. Dalam kegiatan ini, kami juga mengundang Politeknik Kutaraja,” terang Herry Mahyar. (arm/icm)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Empat Tersangka Jaringan Narkoba Luar Negeri Diciduk

4 February 2025 - 18:16 WIB

MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

4 February 2025 - 18:06 WIB

Pemuda Panca Marga Ranting Muara Satu Donasi untuk Palestina

2 February 2025 - 17:27 WIB

19 Warga Diduga Keracunan, Seorang Masih Dirawat di RSU Cut Mutia

31 January 2025 - 19:37 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Trending di DAERAH