class="wp-singular post-template-default single single-post postid-48617 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bupati M. Nasrun Mikaris: Dampak MBG, Persatu Bulan Peredaran Uang Bisa Mencapai Rp5 Miliar di Simeulue Polres Bener Meriah Bekuk Dua Pelaku Curanmor MTsN 1 Banda Aceh Raih Juara Umum Event GENSA SMPN 1 Banda Aceh. Warga Tumpok Teungoh Ramai-ramai Bergotong Royong  Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1

INTERNASIONAL · 6 May 2021 18:43 WIB ·

India Catat Rekor Lagi, 412.262 Kasus dan 3.980 Kematian Akibat Covid


 India Catat Rekor Lagi, 412.262 Kasus dan 3.980 Kematian Akibat Covid Perbesar

HARIANRAKYATACEH.COM – India kembali mencatat rekor berupa 412.262 kasus dan rekor 3.980 kematian baru Covid-19 pada Kamis (6/5), saat gelombang infeksi kedua melanda sistem kesehatan dan merembet dengan cepat dari kota-kota ke perdesaan.

Infeksi Covid-19 di negara terpadat kedua dunia itu kini menembus angka 21 juta, dengan total kematian sebanyak 230.168 orang, menurut data Kementerian Kesehatan India.

Dengan rumah sakit tengah berjuang mendapatkan tempat tidur dan oksigen untuk merespons lonjakan infeksi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui laporan mingguan mengatakan bahwa India menyumbang hampir separuh kasus harian Covid yang dilaporkan di seluruh dunia pekan lalu dan seperempat dari jumlah kematian.

Menurut pakar medis, angka sebenarnya di India bisa menjadi lima atau 10 kali lipat dari angka resmi. Krisis Covid-19 India yang paling akut terjadi di Ibu Kota New Delhi. Namun, di daerah perdesaan, yang ditinggali oleh hampir 70 persen dari 1,3 miliar penduduk India, pelayanan kesehatan masyarakat terbatas sehingga menyebabkan lebih banyak tantangan.

“Kondisi di desa-desa menjadi berbahaya,” kata Suresh Kumar, kordinator lapangan badan HAM Manav Sansadhan Evam Mahila Vikas Sansthan, seperti dilansir Antara dari Reuters.

Di sejumlah desa di Negara Bagian Uttar Pradesh, tempat badan tersebut bertugas, “tercatat kematian di hampir setiap dua rumah,” katanya. Uttar Pradesh dihuni oleh sekitar 200 juta jiwa. “Orang-orang ketakutan dan meringkuk di rumahnya dengan mengalami demam dan batuk. Semua gejala merujuk pada Covid-19, namun dengan tidak adanya informasi yang tersedia, banyak yang beranggapan bahwa itu flu musiman.”

Penasihat ilmiah terkemuka, K. VijayRaghavan, memperingatkan potensi gelombang ketiga Covid-19. “Gelombang ketiga tak dapat dihindari, mengingat tingginya tingkat peredaran virus,” katanya saat konferensi pers, Rabu (5/5). “Namun belum diketahui pada waktu skala apa tahap 3 ini akan terjadi… Kita harus mengantisipasi gelombang baru.”

Perdana Menteri Narendra Modi dikecam karena tidak langsung bertindak menekan gelombang kedua Covid-19, setelah acara keagamaan dan kampanye politik menarik puluhan ribu orang dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara penyebar yang dahsyat.

Lonjakan infeksi juga berbarengan dengan penurunan drastis vaksinasi yang disebabkan oleh masalah pasokan dan pengiriman, sekalipun India menjadi produsen vaksin terbesar di dunia. (JPG)

 

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Antara

 

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards

21 April 2025 - 15:03 WIB

Ilmuwan China Kembangkan Sistem Prakiraan Badai Debu Baru

20 April 2025 - 14:24 WIB

UNRWA ungkap tak ada bantuan masuk ke Gaza sejak 2 Maret

18 April 2025 - 15:15 WIB

Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, MPU : Perlu Kajian dari Perspektif Politik Global

16 April 2025 - 14:55 WIB

UNRWA Sebut Lebih Dari 70 Persen Sekolah di Jalur Gaza Diserang Israel

15 April 2025 - 15:39 WIB

Tiongkok Naikkan Tarif Impor jadi 125 Persen, Trump Melunak dan Minta Nego

14 April 2025 - 16:21 WIB

Trending di INTERNASIONAL