RAKYATACEH I MEULABOH – Kalangan pemuda Desa Alue Kuyun, Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat memprotes manajemen perusahaan kelapa sawit PT Sapta Sentosa Jaya yang beroperasi di wilayah gampong mereka. Tagih janji maksimalkan perekrutan warga lokal menjadi tenaga kerja.
Ketua pemuda Desa Aleu Kuyun, Yussan, Selasa (16/5/2023) menuturkan kehadiran PT Sapta Sentosa Jaya di gampong mereka belum mampu merekrut sepenuhnya warga lokal sebagai pekerja.
“Lokasi pabrik kelapa sawit (PKS) ada di gampong kami (Aleu Kuyun), tapi tenaga kerja dari warga lokal hanya 23 persen dari jumlah total keseluruhan pekerja,” jelas Yussan.
Malahan, sambungnya, pemuda setempat melihat dalam perekrutan karyawan, perusahaan mendatangkan tenaga kerja yang berasal dari luar.
“Kami merasa dibohongi dengan perusahaan PT Sapta Sentosa Jaya, karena tenaga kerja malah di datangkan dari luar,” kecam Yussan.
Dirincikan, dari 120 karyawan, warga lokal hanya berjumlah 28 orang, dengan delapan berstatus sebagai tenaga kontrak.
Semestinya, warga Aleu Kuyun yang wilayah gampongnya digunakan sepenuhnya oleh perusahaan sawit, dapat lebih di prioritaskan sebagai tenaga kerja.
Lantaran masyarakat setempat sangat mendukung kehadiran PT Sapta Sentosa Jaya yang dianggap bisa menjadi solusi bagi masyarakat setempat yang menganggur.
“Komitmennya perusahaan bakal merekrut warga lokal sebagai tenaga kerja, makanya Kepala Desa Alue Kuyun memberikan surat rekomendasi izin atas Hak Guna Usaha (HG) perkebunan dan PKS perusahaan. Faktanya bertolak belakang,” urainya.
Dengan tegas, pemuda Aleu Kuyun memberi waktu 10 hari bagi perusahaan untuk menuntaskan masalah perekrutan tenaga kerja lokal.
“Jika tuntutan kami tidak tidak di penuhi, maka akan kami tutup saluran air yang dialirkan ke areal perkebunan. Itu hak kami, karena sumber air berada di gampong kami,” ancamannya.(den)